Industri pertanian dapat dikatakan cukup konservatif- bahkan sebagian orang menganggapnya kuno. Setelah munculnya pandemi COVID-19, banyak karyawan kami harus beradaptasi dengan perubahan drastis dalam pekerjaan mereka. Bekerja dari Rumah atau Work from Home (WFH) dan adaptasi penggunaan teknologi dengan cepat hanyalah beberapa elemen baru dalam melakukan pekerjaan kami.
Simak pendapat dari beberapa karyawan kami yang saat ini menerapkan WFH. Mereka berbagi tentang bagaimana mengatasi dan mengelola pekerjaan secara efektif. *Catatan: Semua foto diambil sebelum pandemi COVID-19.
Lilianawati, Head of HR Central Business
Indonesia
“Keselamatan dan kesehatan karyawan adalah yang terpenting bagi perusahaan dalam masa pandemi COVID-19 ini. Penerapan Work From Home bagi karyawan dimulai dari menyiapkan dan menyusun prosedur untuk seluruh bagian perusahaan. Kami juga mengidentifikasi fungsi penting pekerjaan yang tetap harus dilakukan di kantor. Bagi mereka yang harus datang ke kantor, kami menyediakan masker dan untuk mereka yang harus bersentuhan dengan kertas, kami menyediakan sarung tangan. Kami juga bekerja sama dengan IT untuk menyiapkan infrastuktur dan menjaga keamanan internet saat WFH. Dengan Building Management, kami bekerja sama dalam pengecekan temperatur suhu tubuh, mencatat riwayat kesehatan karyawan secara rutin, penyediaan hand sanitizer dan penyemprotan gedung dengan desinfektan secara mingguan.”
Wirendro Sumargo, Head of the Free, Prior and Informed Consent (FPIC) Department
Indonesia
“Biasanya saya bekerja turun langsung ke lapangan. Saat bekerja dari rumah, disinilah kreativitas, fleksibilitas dan tanggung jawab seseorang dilatih untuk dapat menjalankan pekerjaa walau dengan kondisi saat ini. Jumlah desa yang menjadi objek program kerja kami meliputi puluhan desa yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Tidak ada kompromi untuk tidak bekerja. Saya selalu menekankan kepada anggota tim agar kita dapat bekerja dengan aman dan nyaman di rumah dan tetap menyelesaikan tanggung jawabnya untuk tugas yang diberikan. Nilai tambahnya adalah saya dapat melihat perkembangan anak-anak di rumah sambil bermain pada jam istirahat.”
Arif Zulkarnain, Occupational Health, Safety and Environment
Indonesia
“Saya sudah bekerja di perusahaan ini sejak 1994 dan untuk pertama kalinya saya bekerja dari rumah (WFH). Di masa WFH, perbedaan yang paling terasa adalah komunikasi secara online. Selain itu, semua berjalan dengan normal. Semua pekerjaan dapat dikerjakan melalui online, mulai dari meeting, dan membuat laporan. Bagi saya, memastikan karyawan kita
sehat dan selamat adalah hal yang terpenting saat ini. Kita melawan virus, sesuatu yang tidak tampak. Garda terdepan bukan dokter dan perawat, tetapi masing- masing individu. Bila setiap orang sudah menjaga kebersihan diri dan sesuai prosedur, tentu itu akan mengurangi penyebarannya. Kita yang dapat memutus rantai COVID-19.”
Yong Khing Siong, Head of Specialty Fats, Trading
Singapore
“Salah satu bagian penting dalam pekerjaan saya adalah menghadiri pertemuan. Saat ini kita mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi, meskipun berbeda. Rasanya aneh ketika melakukan video call tapi tidak mengenakan pakaian kantor karena bekerja dari rumah. Bekerja dalam masa isolasi artinya lebih sedikit interaksi dengan rekan kerja dan kesempatan berbagi ide menjadi berkurang. Kita juga harus memperhitungkan jumlah hari tambahan dalam memproses dokumen dan memahami bahwa pihak terkait lain juga melakukan WFH. Saya sangat rindu bertemu dengan rekan-rekan di kantor dan berharap bisa segera melakukannya.”
Sebagian dari kita cukup beruntung karena dapat bekerja dengan aman di rumah, namun hal ini tak memungkinkan bagi semua yang bekerja di agribisnis menerapkannya. Beberapa pekerjaan masih mengharuskan karyawan untuk hadir secara fisik di tempat kerja. Kami salut dengan dedikasi rekan-rekan garis depan kami dan simak bagaimana mereka mengelola pekerjaan mereka selama pandemi COVID-19 dalam blog Bagian Dua.