Perlunya transformasi rantai pasok sawit
Rantai pasok sawit itu kompleks, mencakup produsen berskala besar seperti kami sampai ke pertanian keluarga dan pabrik kelapa sawit (PKS) independen. Penerapan praktik berkelanjutan sangatlah beragam di seluruh sektor ini.
PT SMART Tbk (SMART) bersama dengan induk perusahaan kami, Golden Agri-Resources (GAR), bekerja bersama ribuan pemasok dalam rantai pasok sawitnya. Untuk menjalankan operasional secara bertanggung jawab, pemasok pihak ketiga juga harus menerapkan praktik-praktik produksi berkelanjutan.
Langkah pertama dalam mewujudkan transformasi rantai pasok adalah melakukan penelusuran terhadap pemasok beserta sumber pengadaannya secara proaktif. Setelah itu, Perusahaan melibatkan peran mereka secara berkesinambungan dalam memperbaiki praktik Tanpa Deforestasi, Tanpa Pembangunan di Lahan Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (No Deforestation, Peat and Exploitation). Perusahaan juga berupaya bersama lembaga swadaya masyarakat dan perusahaan teknologi pertanian dalam mewujudkan rantai pasok yang bertanggung jawab dan transparan sepenuhnya.
Upaya transformasi kami meminimalkan gangguan dan risiko terhadap rantai pasok. Hal ini sangat penting dalam membangun industri minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab sekaligus tangguh dalam menghadapi masa-masa sulit.

Mencapai kemamputelusuran secara progresif
Kemamputelusuran adalah tolok ukur utama bagi upaya transformasi rantai pasok Perusahaan. Kemamputelusuran adalah kemampuan untuk melacak produk akhir hingga ke sumber asalnya. SMART bersama dengan induk perusahaan kami, GAR, berkomitmen untuk mewujudkan rantai pasok yang sepenuhnya dapat ditelusuri serta transparan. Perusahaan harus tahu dari mana tandan buah segar (TBS) diperoleh, dan apakah minyak kelapa sawit diproduksi dengan cara yang berkelanjutan.
Dengan kemamputelusuran penuh, kami menjamin asal-usul bahan baku yang digunakan pada produk-produk sawit turunannya bagi pelanggan maupun konsumen akhir.
Kemamputelusuran juga menjadi faktor kuat yang mendorong aspek komersial. Dewasa ini pelanggan semakin selektif dan menaruh minat besar untuk mengetahui asal-usul bahan baku produknya. Guna memperoleh komoditas yang mampu ditelusuri dalam volume signifikan, pelanggan dapat bersedia membayar harga yang lebih tinggi, membeli dalam jumlah besar, atau membeli dengan durasi kontrak yang lebih lama
Kemamputelusuran hingga ke perkebunan
Sejak akhir 2015, Perusahaan telah mencapai dan berhasil mempertahankan Kemamputelusuran hingga ke PKS (Traceability to the Mill) sepenuhnya. Saat ini, Perusahaan tengah berupaya mencapai Kemamputelusuran hingga ke Perkebunan (Traceability to Plantation) penuh.
PKS milik GAR berhasil mencapai 100% TTP di pengujung tahun 2017, dan kini Perusahaan bersama PKS pemasok pihak ketiga sedang berupaya mencapai keberhasilan yang sama. Pada akhir 2021, Perushaan telah mencapai 96% TTP sepenuhnya pada rantai pasok sawit kami.

Membantu pemasok mencapai TTP
PKS mencapai TTP apabila memenuhi kriteria berikut ini:
Mampu mengidentifikasi semua sumber TBS
PKS harus mengetahui dari perkebunan mana buah sawit yang diterima dan diproses berasal, termasuk informasi terkait lain seperti lokasi pasti dan informasi kepemilikan perkebunan tersebut.
Memiliki prosedur standar operasi (SOP) untuk mendokumentasikan pergerakan TBS
PKS harus memiliki proses untuk mendokumentasikan perpindahan buah sawit dari kebun menuju pabrik, termasuk dokumen lacak balak (Chain of Custody (“COC”)) seiring beralihnya kepemilikan TBS dari petani ke perantara sebelum masuk ke jembatan timbang di pabrik.
Penerapan TTP dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pemasok. PKS yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari perkebunan eksternal dan petani independen harus melakukan upaya lebih besar dibanding PKS terpadu yang hanya membeli dari perkebunan sendiri atau anak usahanya. Selain itu, terdapat banyak PKS yang menggunakan jasa perantara/agen TBS sebagai pengepul TBS dari banyak petani independen.
Kami melakukan upaya kolaboratif bersama pemasok untuk merancang rencana aksi yang praktis guna mencapai TTP sesuai pengadaannya. Pelibatan peran petani independen dan perantara dalam perdagangan TBS adalah bagian penting dalam proses ini.
Program Ksatria Sawit
Perusahaan meluncurkan program Ksatria Sawit tahun 2019 dalam rangka mempercepat proses kemamputelusuran pada tahap akhir. Program ini mencakup wilayah Aceh, Sumatra Utara/Selatan, dan Riau yang kebanyakan PKS pemasoknya membeli dari petani maupun agen.
Hingga akhir 2021, sekitar 118.000 petani sudah terdaftar dalam program Ksatria Sawit ini.
