Konservasi hutan

Hutan tropis, seperti yang terdapat di Indonesia, tergolong sebagai wilayah dengan keanekaragaman hayati terbesar di muka bumi. Peran kawasan hutan tersebut tidak hanya vital bagi spesies (besar maupun kecil) yang tinggal di dalamnya, tetapi juga bagi jutaan manusia yang menggantungkan hidup padanya.

Bagi perusahaan agrobisnis seperti PT SMART Tbk (SMART), hutan memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem, yaitu melindungi tanah dan sumber air bersih yang sangat penting bagi masa depan bisnis kami. Oleh sebab itu, konservasi hutan termasuk dalam bidang yang menjadi perhatian kami.

Kesadaran inilah yang mendorong kami untuk merintis Kebijakan Konservasi Hutan (KKH) pada tahun 2011 sebagai bagian dari upaya untuk menghapus deforestasi dari proses produksi. KKH adalah prinsip utama dari Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR (KSLG), yang menegaskan komitmen Tanpa Deforestasi, Tanpa Pembangunan di Lahan Gambut, dan Tanpa Eksploitasi atau No Deforestation, No Peat, and No Exploitation (NDPE), yang tercakup di dalam KSLG. Saat ini kami tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa bisnis minyak kelapa sawit kami bebas deforestasi, mudah ditelusuri, dan membawa manfaat bagi masyarakat di sekitar area operasional.

conservation

Kami berkomitmen melindungi wilayah hutan Stok Karbon Tinggi (SKT) dan Nilai Konservasi Tinggi (NKT). Sejak saat itu, Perusahaan telah menilai area konsesinya serta memetakan kawasan seluas lebih dari 9.300 hektar yang sekarang dijadikan sebagai area konservasi. Inilah yang membantu perusahaan dalam meraih UN SDG 15 yang bertujuan mengelola hutan secara berkelanjutan dan mencegah hilangnya keanekaragaman hayati.

Upaya konservasi kami selaras dengan SDG, khususnya SDG 15 – Menjaga Ekosistem Darat, yang bertujuan mengelola hutan secara lestari dan mencegah punahnya keragaman hayati.

Pendekatan Stok Karbon Tinggi (SKT)

Bentangan hutan di seluruh wilayah Indonesia terdiri dari beragam vegetasi, mulai dari padang rumput sampai semak belukar, hutan muda hingga rimba belantara dengan pepohonan tinggi; semuanya menyimpan kandungan karbon dalam jumlah besar.

Melalui kemitraan bersama Earthworm Foundation dan Greenpeace, Golden Agri-Resources (GAR) merintis Pendekatan Stok Karbon Tinggi (SKT) sebagai bagian dari KKH pada tahun 2011. Kebijakan tersebut saat ini juga termasuk di dalam Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR (KSLG).

Pendekatan SKT meliputi metode dan perangkat yang dapat membantu perencanaan tata guna lahan. Pendekatan ini juga memberikan pembelajaran kepada pengelola lahan tentang cara menentukan jenis hutan dan mengambil keputusan tepat terkait apakah lahan dapat dikelola atau harus dilestarikan. Pendekatan SKT memiliki sasaran yaitu menciptakan keseimbangan antara nilai-nilai ekologis dan lingkungan dengan hak dan kebutuhan masyarakat adat dan komunitas setempat.

Bersama dengan induk Perusahaan kami, GAR, kami telah melaksanakan proyek percontohan penerapan metodologi ini di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Kami juga terus melakukan penilaian SKT di seluruh perkebunan dan rantai pasok Perusahaan. Kami mengalihkan konsentrasi pada peningkatan produktivitas perkebunan, sesuai tujuan untuk menghapus deforestasi dari proses produksi.

conservation

Hutan Stok Karbon Tinggi (SKT) di kawasan tropis

conservation

Perlindungan kawasan dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT)

conservation

Semua habitat alami memiliki nilai konservasi tersendiri. Sebagai contoh, suatu habitat bisa saja memiliki spesies yang hanya ada di lokasi tersebut, atau memiliki fungsi budaya tersendiri.

Nilai Konservasi Tinggi (NKT) adalah kawasan yang memiliki nilai biologis, ekologis, sosial atau budaya yang sangat penting secara nasional, regional, maupun internasional.

Sejak tahun 2011, Perusahaan induk kami, GAR, berkomitmen untuk melindungi kawasan NKT. Kami melakukan evaluasi NKT bersama penilai NKT berkualifikasi sebelum melakukan kegiatan pembangunan baru. GAR tidak menjalankan operasional di daerah-daerah yang dilindungi secara nasional maupun internasional.

Pemulihan zona sempadan sungai

conservation

Pengelolaan kawasan NKT yang kami lakukan mencakup rehabilitasi zona sempadan sungai yang pernah dibuka atau ditanami. Zona penyangga di sempadan sungai merujuk pada zona yang memiliki vegetasi alami di sepanjang tepian air, yang mengendalikan erosi dan menjaga agar perairan tidak tercemar oleh limpasan polutan dari kegiatan pertanian.

Menyadari pentingnya nilai ekologis yang dimiliki zona penyangga ini, Perusahaan induk kami, GAR, telah melakukan upaya aktif untuk mempertahankan dan memulihkan zona tersebut di seluruh wilayah operasional sejak 2018. Sampai saat ini, kami telah melakukan rehabilitasi zona sempadan sungai seluas kurang lebih 2.800 hektar. Perusahaan telah berhasil meremajakan 96% zona tersebut dengan pepohonan dan vegetasi asli.

Fasilitas penelitian kami, SMARTRI, saat ini tengah berkolaborasi dengan Cambridge University dalam proyek penelitian pemulihan zona sempadan sungai, yaitu RERTA, guna merumuskan metode pemulihan terbaik.

conservation
conservation

Pendekatan lanskap menuju konservasi

conservation

Perusahaan juga mengambil pendekatan lanskap untuk melakukan konservasi, tidak terbatas hanya di area konsesi kami. Kemitraan konservasi masyarakat, yang bermula tahun 2015, merupakan salah satu contohnya. Kami telah merintis pendekatan inklusif seperti Pemetaan Partisipatif (Participatory Mapping (“PM”)) dan Perencanaan Konservasi Partisipatif (Participatory Conservation Planning (PCP)) yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan konservasi.

Melalui PM, kami bekerja sama dengan masyarakat lokal memetakan penggunaan lahan di konsesinya. Pemetaan memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kawasan kritis bagi masyarakat seperti kawasan penting untuk ketahanan pangan serta kawasan konservasi. Rencana tata ruang ini diakui secara resmi dan diajukan kepada otoritas lokal.

Download our Participatory Mapping guidelines here

Pemantauan deforestasi

Bersama GAR, kami memantau deforestasi di seluruh area konsesinya secara teliti menggunakan berbagai metode berikut ini:

Pemantauan dengan satelit dan teknologi radar

Pemberitahuan bila ada perubahan diberikan setiap 24 hari untuk seluruh wilayah konservasi

Pembaruan pemetaan dasar

Gambar beresolusi tinggi diambil melalui drone di seluruh wilayah konservasi setiap enam bulan sekali

Verifikasi lapangan dan pelaporan

Staff perkebunan secara langsung melaporkan dari wilayah tempat pemberitahuan mengenai adanya perubahan diterima melalui pemantauan radar

Perusahaan gabung RADD

Pada tahun 2019, Perusahaan induk kami, GAR, bergabung dalam prakarsa rintisan di industri sawit untuk meningkatkan pengawasan terhadap deforestasi di Indonesia. Bersama sembilan produsen serta pembeli minyak kelapa sawit terkemuka lainnya, GAR mendukung dan mendanai pengembangan sistem baru dalam pemantauan hutan menggunakan radar yang disebut RADD (Radar Alerts for Detecting Deforestation). RADD akan membantu kami menangani permasalahan jauh lebih cepat karena sistem tersebut akan memonitor deforestasi secara real time.

Kami juga telah bermitra dengan perusahaan agritech, Satelligence untuk memberikan pemantauan risiko deforestasi hampir real-time dari konsesi kelapa sawit dan rantai pasokan kami, yang mencakup seluruh Indonesia. Satelligence menarik wawasan dari data aset rantai pasokan, intelijen satelit, dan sumber daya manusia untuk memantau risiko di lapangan.