Di balik kepedulian terhadap rehabilitasi gambut
Lahan gambut adalah jenis lahan basah yang terbentuk melalui akumulasi vegetasi atau materi organik, yang sebagian mengalami pembusukan dalam kondisi terendam air. Lahan gambut memiliki peran penting karena menyimpan kandungan karbon hingga dua kali lipat dari total jumlah karbon seluruh hutan di dunia, dan memiliki keragaman hayati luar biasa besar.Indonesia, tempat sebagian besar kegiatan Perusahaan berlokasi, adalah rumah bagi lahan gambut tropis yang luas dan sebagian termasuk lahan gambut terdalam di dunia. Melalui konservasi dan pemulihan lahan gambut di wilayah konsesinya, kami berharap dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang sangat penting dalam menanggulangi perubahan iklim. Saat ini Perusahaan tengah berupaya untuk memulihkan ekosistem yang sangat penting dan menjadi rumah bagi jutaan manusia, flora, dan fauna ini.
Lahan gambut sering dikeringkan untuk pertanian. Setelah kering dan dieksploitasi secara berlebihan, lahan gambut akan melepaskan GRK dalam jumlah sangat besar karenanya tingginya kandungan karbon di dalam tanah. Di samping itu, lahan gambut yang kering dan rusak akan sangat mudah terbakar. Saat kebakaran terjadi, lahan gambut kembali melepaskan emisi GRK. IUCN memperkirakan kontribusi emisi GRK dari lahan gambut yang rusak mencapai 5,6% dari total emisi yang dihasilkan aktivitas manusia di seluruh dunia.
Pada tahun 2010, sejalan dengan komitmen terhadap produksi minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab, Perusahaan membuat keputusan penting untuk menghentikan pembangunan di lahan gambut. Kami mulai menjalankan misi rehabilitasi lahan gambut dengan cara membasahi kembali lahan gambut kering beserta tindakan lain dalam rangka mengurangi risiko kebakaran serta memulihkan ekosistem yang kompleks tersebut.

Program Rehabilitasi Ekosistem Gambut
Pada bulan November 2015, PT SMART Tbk bersama dengan induk perusahaan kami, Golden Agri-Resources (GAR) mengawali Program Rehabilitasi Ekosistem Gambut di PT Agro Lestari Mandiri (PT AMNL), Kalimantan Barat. Program ini mencakup rehabilitasi lahan gambut yang rusak karena kebakaran tahun 2015 seluas kurang lebih 2.600 hektar yang disisihkan untuk konservasi.
Dengan bantuan ahli teknis, kami mulai melakukan rehabilitasi lahan gambut, termasuk upaya pemulihan hidrologi gambut dan permukaan air tanah dalam rangka mengurangi risiko kebakaran. Sampai saat ini, kami telah menanami kembali lahan gambut seluas 1.000 hektar. Kami telah bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura untuk mengembangkan rencana pengelolaan air jangka panjang.
Di lapangan, kami berperan aktif bersama masyarakat lokal agar penduduk setempat ikut berperan dan mendukung rehabilitasi lahan gambut. Perusahaan juga melakukan upaya bersama masyarakat dalam program pencegahan kebakaran jangka panjang, yaitu Desa Makmur Peduli Api.
