Agus Firdaus, Pengemudi Truk, 33 tahun, Kalimantan Barat

“Ketika pertama kali saya bekerja untuk Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai pekerja lapangan sekitar delapan tahun lalu, tidak terbayangkan bahwa suatu hari saya mengemudi untuk mencari nafkah. Pekerjaan saya sangat beraneka ragam – pekerjaan saya berkembang seiring dengan kemajuan aktivitas di perkebunan saya.
Saat kebun kelapa sawit tempat saya bekerja masih di tahap awal pembangunan, saya bekerja dengan tim di kebun kami untuk menanam kelapa sawit. Kami bekerja keras mulai dari menyiapkan lahan pertanian, menyuburkan tanah, dan membangun sistem irigasi. Saya membantu memelihara perkebunan yang membutuhkan waktu selama tiga tahun agar pohon kelapa sawit tumbuh dan menghasilkan buah dan setelah itu saya ditugaskan menjadi seorang pemanen tandan buah segar (TBS). Setelah bekerja selama beberapa tahun, saya bekerja sebagai pengangkut buah untuk memuat hasil panen ke truk. Bisa dikatakan saya sangat memahami seluk beluk bagaimana kebun kelapa sawit bekerja.
Sedari kecil, saya suka bermain-main dengan mobil dan truk. Memang hanya sedikit jumlah kendaraan ini di desa saya. Setelah saya beranjak dewasa, saya belajar mengendarai mobil dengan kendaraan jenis pick up kecil yang biasa digunakan untuk bekerja di sekitar perkebunan selama waktu luang selepas jam kerja. Mandor saya memperhatikan usaha saya dan kemudian mengirimkan saya untuk mengkuti kursus mengemudi. Sekarang saya punya SIM B1 dan itulah sepenggal kisah saya menjadi supir truk untuk Sinar Mas Agribusiness and Food.

Saya saksikan begitu banyak perubahan terjadi selama bertahun-tahun saya bekerja dengan perusahaan ini. Dulu jalanan sulit dilalui. Kami melaju dengan beban berat pada jalan berlumpur yang membuat perjalanan menjadi lamban dan berbahaya. Kini kami memiliki jalan-jalan beraspal dan infrastruktur yang lebih baik di banyak lahan perkebunan kami.
Saya punya waktu kurang dari 24 jam untuk mengantar TBS yang sudah dipanen dari perkebunan menuju pabrik. Saya bisa mengangkut sebanyak tujuh ton TBS saat cuaca cerah, tapi jumlah ini bisa jauh lebih sedikit saat cuaca buruk. Meski waktu adalah uang, namun keselamatan kerja tetap yang terpenting. Oleh karena itu, saat turun hujan, saya mengurangi muatan di setiap perjalanan untuk meningkatkan kestabilan kendaraan dan mengendarai dengan lebih lambat. Jalan-jalan menjadi sangat licin dan sangat mungkin saya hadapi rintangan di jalan yang tak terduga seperti pohon tumbang atau tanah longsor. Kadang-kadang, terdapat sungai di samping rute yang saya lalui dan saya bisa saja terjerumus ke dalamnya jika saya tergelincir.
Menjadi pengemudi truk mungkin terdengar seperti pekerjaan rutin saja, namun pekerjaan ini memberikan penghasilan yang stabil bagi keluarga saya. Karena alasan inilah saya menjalankan tugas saya dengan sepenuh hati.”
Klik disini untuk mengetahui lebih banyak kisah istimewa di balik kehidupan sehari-hari dari mereka yang menghasilkan karya luar biasa dan mengubah industri kelapa sawit.