Saya suka berkunjung ke supermarket. Berbelanja bahan makanan yang dianggap banyak orang sebagai tugas mingguan adalah sesuatu yang selalu saya nantikan. Apakah itu melihat-lihat produk cemilan baru, atau mencari bahan terbaik untuk petualangan saya di dapur, berkunjung ke supermarket selalu menjadi kegiatan yang memberikan efek terapi bagi saya.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa kunjungan ke supermarket juga bisa jadi sangat edukatif?
Sebelum bergabung dengan Sinar Mas Agribusiness and Food, saya tidak tahu bahwa minyak sawit ternyata lebih dari sekadar bahan baku minyak goreng atau mentega. Bagi saya, minyak sawit hanyalah minyak yang digunakan untuk memasak. Betapa terkejutnya saya saat mengetahui bahwa minyak sawit ternyata ada di dalam berbagai benda kebutuhan sehari-hari yang tak terhitung jumlahnya dan dapat ditemukan di supermarket.

Saat memasuki supermarket, Anda dapat mencium aroma roti yang segar memenuhi bagian makanan panggang. Tahukah Anda bahwa minyak sawit sangat mungkin merupakan bahan utama yang dapat meningkatkan kualitas tekstur roti, dan shortening berbahan minyak sawit umumnya serta digunakan untuk membuat puff pastries. Di samping itu, minyak sawit dan produk turunannya dapat menjadikan kue sebagai makanan yang tepat bagi vegetarian dan vegan.

Saat menyusuri lorong makanan beku dan cemilan, tahukah Anda bahwa minyak sawit juga digunakan sebagai bahan adonan pizza dan cokelat? Tidak tahu? Dulu saya juga begitu.
Bayangkan bagaimana frustrasinya saat membuka kemasan paket pizza beku dan mendapatinya menempel pada kotak kemasan, atau membeli cokelat yang sudah meleleh. Minyak sawit mencegah adonan pizza melekat pada pembungkusnya, dan menjaga agar cokelat tidak meleleh pada cuaca panas berkat titik leleh yang tinggi, yaitu 350 derajat.

Di samping manfaatnya yang jelas sebagai bahan pangan, minyak sawit merupakan bahan utama sampo, sabun, dan deterjen. Minyak sawit merupakan bahan baku penting dalam memproduksi surfaktan yang dapat menghilangkan kotoran dari tubuh serta pakaian dan barang-barang rumah tangga lainnya. Ya, berterimakasihlah pada minyak sawit yang telah menjaga tubuh Anda tetap bersih dan lembab, dan juga membantu kita mencegah penyebaran penyakit.

Setelah meninggalkan bagian bahan makanan dan pembersih, kita dapat menengok bagian kosmetik di supermarket. Pernahkah Anda berpikir, hal itu karena faktor genetik atau mungkin memang itu berkat minyak sawit. Ya, minyak sawit juga ada pada produk lipstik berkat kemampuannya melembapkan dan mempertahankan warna.

Di tengah seruan untuk memboikot minyak sawit, tidak seharusnya kita mengambil jalan tersebut. Sebagai minyak nabati paling serbaguna di dunia, pelarangan minyak sawit justru dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar daripada manfaatnya bagi planet kita karena tidak ada minyak nabati lain yang sanggup menandingi tingginya produktivitas per lahan dan keserbagunaan minyak sawit.
Jadi, sebagai konsumen, apakah yang dapat Anda lakukan untuk membantu lingkungan? Dukunglah produk minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan. Anda dapat melakukannya dengan mencari berbagai produk yang memiliki label sertifikasi RSPO saat berbelanja di supermarket, serta mendukung perusahaan yang berkomitmen terhadap penyediaan minyak sawit berkelanjutan. Di samping itu, Anda dapat mengunduh Giki Badges app untuk membantu Anda memilih ribuan produk supermarket dan melihat apakah produk tersebut berkelanjutan, sehat, dan memenuhi standar etis. Jika produk favorit Anda tidak mendukung minyak sawit yang dihasilkan secara berkelanjutan, sampaikan hal tersebut kepada mereka secara tertulis.
Banyaknya manfaat minyak sawit dalam produk-produk yang ada di supermarket umumnya jauh melebihi manfaat yang telah disebutkan di sini. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja pemanfaatan minyak sawit lainnya dalam kehidupan sehari-hari kita, silakan coba supermarket tool yang bermanfaat di tautan ini.


Geraldine Lim adalah Social Media Specialist di Sinar Mas Agribusiness and Food. Dia bekerja dan menggeluti semua bidang yang menyangkut internet. Saat sedang tidak berada di dunia maya, dia suka berpetualang di dapur.