menu bar
close-grey

Memastikan Kemamputelusuran dan Praktik Ketenagakerjaan yang Bertanggung Jawab Bersama Pemasok GAR dalam Acara SMART SEED

Posted: Jan 25, 2018 3 minute read Audy J. Kalangi 1581 views

Pada 7 Desember 2017 Sinar Mas Agribusiness and Food menyelenggarakan SMART SEED III dengan tema “Ensuring Traceability and Responsible Employment in Palm Oil Industry (Memastikan Kemamputelusuran dan Praktik Ketenagakerjaan yang Bertanggung Jawab di Industri Kelapa Sawit)” di Hotel Pullman, Jakarta. Kegiatan ini ditujukan agar para pemasok GAR mengetahui dan memahami pentingnya kemamputelusuran hingga ke kebun (Traceability to Plantation) dan sistem yang telah dikembangkan GAR sekaligus sebagai wadah penyebarluasan gagasan tentang mengakui, menghormati, dan memperkuat hak-hak pekerja. Acara ini dihadiri oleh sebanyak 200 peserta yang terdiri dari pemasok GAR, pembeli, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), perwakilan pemerintah dan organisasi multilateral.

smartseed01
SMART SEED 3 dengan tema “Memastikan Kemamputelusuran dan Praktik Ketenagakerjaan yang Bertanggung Jawab di Industri Kelapa Sawit” dilaksanakan di Hotel Pullman, Jakarta

Dalam sambutannya, Direktur Sinar Mas Agribusiness and Food, Gianto Widjaja mengatakan, “Kita perlu terus berbenah, mencari strategi terbaik untuk mewujudkan komitmen keberlanjutan. Acara ini tidak sekadar menggagas wacana, melainkan juga menjadi peluang para pihak untuk menjalin kerjasama, berbagi cerita tentang keberhasilan dalam penerapan prinsip kelapa sawit berkelanjutan di lapangan dan bersama-sama mencari jalan keluar atas beberapa permasalahan yang dihadapi sektor perkebunan sawit, sehingga komitmen kelapa sawit yang keberlanjutan dapat dipercaya oleh konsumen dan pengambil kebijakan di negara yang menjadi tujuan pemasaran produk sawit Indonesia.”

Panel sesi pertama berfokus pada tema kemamputelusuran dengan pembicara dari GAR, IDH Sustainable Trade Initiative, SNV, Neste dan salah satu pemasok GAR yaitu PT Agricinal. Pada sesi tanya jawab, sejumlah peserta antusias mengajukan pertanyaan.

“Bagaimana saya mulai menerapkan kemamputelusuran dan apa langkah-langkah penting yang perlu saya lakukan setelah acara ini?” – Kristiani Debora Tampubolon, PT Bangkit Giat Usaha Mandiri

“Apa yang harus dilakukan perusahaan kelapa sawit ketika mereka mengetahui ada tandan buah segar dalam rantai pasokan mereka yang berasal dari hutan lindung?” – Rusman Sudaya, Provident Agro Group

Menanggapi hal ini, Managing Director of Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement (SSSE) Sinar Mas Agribusiness and Food Agus Purnomo mengatakan, “GAR melihat bahwa keberlanjutan adalah perjalanan. Upaya perbaikan akan dilakukan terus menerus. Jika ada persoalan dalam rantai pasok GAR, kami akan menghubungi pemasok, bertanya tentang sistem yang mereka miliki dan memastikan kesalahan itu tidak terjadi lagi. Diskusi dibangun untuk memperkuat kapasitas pemasok, menyusun langkah-langkah perbaikan disertai dengan batas waktu pelaksanaannya. GAR berkomitmen untuk membantu pemasok melalui dukungan pelatihan, kunjungan lapangan termasuk diskusi bersama seperti yang dilaksanakan pada SMARTSEED III.”

smartseed03
Beberapa pembicara dan tamu dalam acara SMART SEED III.

Pada sesi kedua, tema yang dibincang adalah praktik ketenagakerjaan secara bertanggung jawab.  Sesi ini menghadirkan para pembicara dari Kementerian Tenaga Kerja Indonesia dan Transmigrasi, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia(GAPKI) dan Cargill. Diskusi cukup hangat muncul terkait masalah pengawasan ketenagakerjaan. Kepala Sub Direktorat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumondang berpesan agar perusahaan menyadari adanya perubahan lanskap praktik ketenagakerjaan dan memastikan kepatuhan terhadap undang-undang yang ada. “Kita perlu memperbaiki kesepakatan kerja kita, agar hak pekerja dapat dipastikan dan terpenuhi. Indonesia telah meratifikasi konvensi 138 dan 182 berkenaan dengan isu pekerja anak, dan saya mendesak semua bisnis untuk mendaftarkan pekerja mereka melalui program jaminan sosial. “

smartseed02

Programme Officer IDH Sustainable Trade Initiative Reuben Blackie memberikan apresiasi positif kepada GAR yang menginisiasi acara ini sehingga ia dapat menjalin kerjasama dengan banyak pemangku kepentingan dalam rantai pasok industri, “Melalui SMART SEED, GAR memberikan langkah-langkah praktis dan berguna dalam membangun sektor kelapa sawit baik dalam rantai pasokan GAR sendiri maupun keseluruhan rantai pasok minyak kelapa sawit.”

SMARTSEED yang diadakan secara berkala bertujuan untuk meningkatkan pemahaman rantai pasok GAR dalam praktik lingkungan dan sosial di sektor kelapa sawit melalui keterlibatan aktif para pemasok. Bagi GAR kolaborasi dengan pemasok dan berbagai pihak menjadi cara terbaik dalam mentransformasi industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

Pelajari lebih lanjut tentang rantai pasokan di sini

Audy J. Kalangi merupakan spesialis pengembangan rantai pasok GAR. Ia mengembangkan program dan alat untuk transformasi para pemasok GAR. Sebelumnya ia pernah bekerja di bidang pendidikan untuk Pendidikan Dunia dan lulus dari Universitas Gadjah Mada dengan gelar bidang teknologi dan pengolahan makanan.

Tetap up-to-date dengan berita terbaru dengan berlangganan buletin bulanan kami di sini

fb twitter linkedin mail