menu bar
close-grey

Bersyukur dalam kesederhanaan- pengalaman berharga dari serial Extraordinary Everyday

Posted: Feb 11, 2019 4 minute read Monica Wijayanthy 2507 views

Selain menjalankan misi perusahaan yaitu mengungkap tentang bagaimana industri kelapa sawit telah meningkatkan kehidupan banyak orang, keterlibatan saya dalam pembuatan serial Extraordinary Everyday telah membuka mata dan mengubah persepsi saya tentang industri sawit, tempat saya bekerja selama dua tahun terakhir.  Awalnya saya berpikir ini hanyalah industri komersial dengan latar belakang bisnis, namun ternyata ada banyak hal yang lebih dari itu.  Kini saya percaya bahwa ada banyak kebaikan yang patut diperhitungkan dalam industri ini, salah satunya adalah meningkatkan kehidupan masyarakat pedalaman. Pertemuan saya dengan Siti, seorang guru di sekolah Ketapang, mengingatkan saya kembali tentang rasa syukur. Meskipun hidup tanpa kemewahan, bersyukur akan segala hal yang kita miliki adalah kebahagiaan sesungguhnya.

“Hiburan kami di sini adalah pergi ke pusat kota untuk melihat aspal dan minum jus di pinggir jalan. Kami bahagia.”

Itulah yang diungkapkan oleh Siti Musyaropah dalam obrolan santai sore saya bersamanya di sela-sela syuting serial Extraordinary Everyday. Ungkapan itu terdengar begitu menggelitik bagi saya, seorang wanita karir modern yang terbiasa hidup dengan hingar bingar pusat kota. Saat itu saya terkejut bahkan cenderung tak percaya bahwa ia dan keluarganya dapat merasakan kebahagiaan dengan cara yang begitu sederhana.

siti-01
Siti menikmati waktu luang bermain bersama anak dan suami.

Tinggal bersama suami dan anaknya di rumah kecil khusus karyawan, ia hidup dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit yang jauh dari pusat kota. Sejauh mata memandang hanya ada perkebunan dan jika hujan turun, tanah yang basah dapat mengurungkan niat siapa pun untuk beranjak keluar dari rumah. Baginya dapat bekerja sebagai seorang guru serta menghabiskan waktu bersama anak dan suaminya sudah membuatnya bahagia.

Hidup dalam keterbatasan akses internet, sinyal telepon, listrik, air, serta fasilitas umum, tak mempengaruhi Siti untuk tetap dapat menikmati pilihan hidupnya sebagai seorang guru. Saya masih ingat perjuangan saya kala itu untuk sekedar mendapatkan jaringan 4G agar dapat mengakses sosial media dan menghubungi orang-orang terdekat saya. “Coba Mbak Monica berdiri di bawah pohon depan rumah saya itu, biasanya sinyal di situ bagus,” ungkap Siti dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya. Segala kemudahan yang biasa saya dapatkan hidup di Jakarta, kini menjadi hal yang patut saya syukuri.

Guru muda kelahiran Semarang dengan pembawaan lembut dan sederhana ini mengajar di Sekolah Dasar Eka Tjipta di area perkebunan kelapa sawit Kayung milik Sinar Mas Agribusiness and Food. Panggilan dari hati membuat ia mengabdi untuk kemajuan pendidikan anak Indonesia di pedalaman Ketapang, Kalimantan Tengah.

sitiblog8
Siti begitu bersemangat mengajar, terutama puisi dan berpidato.

Meskipun hidup di pedalaman, Siti dapat menikmati hidup seutuhnya. Anak-anak murid karyawan yang ia didik tak hanya sekedar mendapatkan ilmu pelajaran seperti Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, tetapi juga tentang bagaimana cara melestarikan lingkungan. Hal ini begitu penting mengingat budaya masyarakat Kalimantan yang membuka lahan dengan cara membakar masih mengakar kuat. Dengan mempelajari praktik membuka lahan tanpa bakar sejak usia dini, mereka dapat lebih mengerti tentang bahaya kebakaran dan dampaknya bagi kesehatan dan lingkungan.

Rasa kagum saya muncul saat merasakan energi dan semangat belajar luar biasa yang terpancar dari anak-anak sekolah di SD Eka Tjipta Kayung. Akhlak baik mereka juga meninggalkan kesan tersendiri; bagaimana mereka menujukkan rasa hormat dan sopan santun terhadap guru dan kami semua melalui senyum, salim, dan sapa- sebuah salam khas negeri ini.

siti-02
Antusiasme anak-anak sekolah melihat proses syuting Extraordinary Everyday

Sebagai salah satu penghasil devisa besar negara, industri sawit Indonesia telah memperkerjakan lebih dari 16 juta orang, termasuk Siti. Ia adalah salah satu dari 2.050 guru perusahaan yang mengajarkan anak-anak tentang pentingnya bekal pendidikan untuk meraih mimpi di masa depan.  Sesuai dengan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kehidupan sosial dan komunitas, ini adalah bukti bahwa produksi kelapa sawit berkelanjutan dan bertanggung jawab Sinar Mas Agribusiness and Food telah berkontribusi dalam dunia pendidikan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 4, yakni menghadirkan pendidikan berkualitas. Hingga saat ini perusahaan telah mendirikan lebih dari 230 sekolah dan mendidik lebih dari 35.000 murid serta menyediakan fasilitas bus gratis untuk antar jemput anak-anak ke sekolah.

wide-4-spread
Anak-anak SD Eka Tijpa Tajok Kayung, Ketapang, Kalimantan Barat.
sitiblog7
Berfoto bersama Siti dan suaminya di hari terakhir syuting Extraordinary Everyday untuk pengambilan adegan aktivitas kesehariannya. Lokasi foto: depan rumah Siti di perkebunan kelapa sawit Kayung, Ketapang, Kalimantan Barat.

Sudah tonton kisah lengkap Siti Musyaropah? Mengapa ia memilih untuk meninggalkan kampung halamannya dan bekerja di area terpencil?  Temukan jawabannya di sini.

Serial Extraordinary Everyday mengangkat tiga kisah kehidupan mereka yang berkarya di balik industri ini. Punjung Renjani, ahli teknologi pangan yang berkontribusi dalam menghadirkan produk kelapa sawit sehat dan bernutrisi; Siti Musyaropah berkontribusi dalam dunia pendidikan sebagai guru SD di perkebunan kelapa sawit milik perusahaan; dan Yatimin merupakan petani organik binaan perusahaan yang telah meninggalkan metode pertanian tak ramah lingkungan dan kini dapat menghidupi keluarganya. 

Kunjungi goldenagri.com.sg/extraordinaryeveryday/ untuk tonton kisah lengkap ketiganya dan temukan berbagai adegan atau foto di balik layar syuting serial ini (behind the scene) di Instagram @sinarmas_agri #BTSExtraordinaryEveryday

Tetap up-to-date dengan berita terbaru dengan berlangganan buletin bulanan kami di sini

fb twitter linkedin mail