Setelah peristiwa tak terduga alias pandemi global pada 2020, sebagian besar dari kita tak sabar meninggalkan salah satu tahun yang paling bergejolak dalam sejarah baru-baru ini. Dunia berharap kehidupan pada 2021 akan kembali seperti sebelum terjadinya COVID-19, terutama dengan dimulainya program pemberian vaksin.
Hikmah yang dapat diambil dari 12 bulan terakhir adalah kita harus memprakirakan masa depan dengan hati-hati. Namun demikian, beberapa hal mungkin akan segera terjadi bagi Sinar Mas Agribusiness and Food serta sektor sawit.
1. Diramalkan harga minyak sawit akan tetap tinggi di semester pertama pada 2021.
Usai tahun yang bergejolak, harga minyak sawit diperkirakan akan tetap tinggi selama semester pertama 2021. Menurut Dewan Negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC), pasokan minyak sawit diduga akan tetap terbatas dikarenakan fenomena cuaca La Nina yang membawa lebih banyak curah hujan. Harga minyak sawit sudah mencapai harga tertingginya sejak kurun delapan tahun pada November.
Dengan dimulainya program vaksin di seluruh dunia, diharapkan ekonomi akan mulai pulih dari dampak pandemi dan penerapan jaga jarak secara fisik. Kemungkinan hal tersebut juga akan mendorong permintaan terhadap minyak sawit, terutama di sektor makanan dan minuman yang babak belur.
Setelah satu tahun banyak orang mengalami kemungkinan kehilangan penghasilan atau pekerjaan, prospek yang optimis ini akan menjadi berita baik. Di Indonesia sendiri, sekitar 16 juta orang bekerja secara langsung maupun tidak langsung di industri sawit. Untungnya, sektor minyak sawit, yang telah ditunjuk sebagai sektor ekonomi kritis, terus beroperasi tanpa adanya gangguan berarti pada 2020. Jutaan petani akan terus memiliki mata pencaharian pada 2021, dan jika ramalan harga terbukti benar, mereka semestinya juga akan mengalami peningkatan pemasukan.
2. Usai Kemamputelusuran hingga ke kebun, apa langkah selanjutnya?
Beberapa tahun terakhir, Sinar Mas Agribusiness and Food telah menjalankan proyek kemamputelusuran besar-besaran dengan tujuan akhir yakni memastikan para pemasok terlibat dalam perjalanan menuju produksi minyak sawit yang bertanggung jawab. Kami menetapkan pengujung tahun 2020 sebagai batas waktu untuk mencapai 100% Kemamputelusuran hingga ke kebun (TTP) bagi seluruh rantai pasok minyak sawit, termasuk pabrik yang dimiliki Sinar Mas Agribusiness and Food sendiri serta pabrik milik pihak ketiga. Pada kuartal ketiga di 2020 kami telah mencapai 88 persen TTP dan kami yakin bahwa meskipun ada penundaan akibat pandemi, kami masih mampu mencapai 100 % TTP di penghujung tahun atau tidak lama setelah itu. Pemasok mana pun yang tidak menunjukkan kemauan atau minat dalam melaporkan informasi kemamputelusuran akan secara otomatis dikeluarkan.
Apa langkah selanjutnya setelah TTP? Pertama, kami harus mempertahankan kemamputelusuran. Kedua, Tim Sumber Bertanggung Jawab sudah menyasar melebihi pencapaian TTP dan sudah memulai program untuk memperluas keterlibatannya dengan lebih banyak pemasok, terutama para agen dan petani swadaya.
Sebuah proyek percontohan yang dijadwalkan awal tahun depan dan melibatkan mitra kami, Koltiva and Mars, akan menyasar 4.000 petani swadaya di Aceh. Kami tahu soal petani swadaya tersebut karena mereka telah dipetakan, dan menggunakan informasi tersebut, kini kami berupaya menciptakan program yang tepat untuk membantu mereka menjadi produsen yang lebih bertanggung jawab. SMART Research Institute juga akan membantu menciptakan pelatihan dalam Praktik Pertanian Baik. Berdasarkan proyek percontohan ini, kami nantinya dapat menerapkan program keterlibatan serupa di seluruh Indonesia.
Ini merupakan langkah yang signifikan karena Sinar Mas Agribusiness and Food melangkah maju dengan melakukan keterlibatan lebih dalam melampaui pabrik pemasok tingkat 1 hingga pemasok tingkat 2 (petani swadaya/agen) yang jumlahnya lebih banyak, dan mereka juga menghadapi tantangan berbeda serta memiliki hambatan dalam kapasitas. Mengatasi masalah tersebut sangat penting bagi kesuksesan transformasi industri kelapa sawit.
Yang Ketiga, berinvestasi dalam Kemamputelusuran hingga ke kebun memampukan kami menyusun data yang lebih baik tentang rantai pasok. Setelah menuntaskan TTP, kini kami menyambut babak menarik selanjutnya. “Informasi kemamputelusuran dipadukan dengan analisa spasial memakai citra satelit akan membantu kami memantau rantai pasok lebih baik dan lebih cepat dalam merespons masalah lingkungan seperti potensi deforestasi,” ujar Justinus Kriswantoro, Kepala Bidang Kemamputelusuran.
3. Fokus berkelanjutan pada kesejahteraan karyawan dan K3
Pandemi ini membuat kita sangat amat sadar tentang kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan dalam segala bidang kehidupan kita, baik ketika bekerja maupun menghabiskan waktu luang. Kemungkinan hal ini akan berlanjut pada 2021 mengingat vaksin COVID-19 bagi seluruh dunia tidak akan selesai dalam satu malam.
Pandemi ini mengakibatkan banyak perusahaan yang meresmikan rencana keberlangsungan bisnis dan rencana darurat untuk pertama kalinya. Perusahaan-perusahaan juga menerapkan kebijakan K3 yang lebih ketat bagi pekerjanya yang akan bekerja di pengilangan, pabrik, atau perkebunan, serta pembaharuan kebijakan IT bagi pekerjanya yang bekerja dari rumah selama periode tertentu. Perkembangan ini akan membantu perusahaan beradaptasi dengan krisis-krisis di masa depan yang dapat berpotensi mengganggu bisnis mereka, sehingga nantinya mereka lebih tangguh. Perkembangan baik lainnya termasuk tumbuhnya kesadaran yang lebih besar serta kemauan yang semakin kuat untuk mengatasi masalah kesehatan mental karyawan.
Selain itu, pandemi ini juga sekiranya akan mengubah cara kita bekerja selamanya. Perusahaan cenderung akan lebih menerima pengaturan kerja yang fleksibel jika itu memungkinkan.
Selain menantikan tahun baru dengan harapan tidak ada lagi guncangan besar di dunia, pelajaran yang kita dapatkan pada 2020 juga akan membuat kita lebih baik dalam menghadapi krisis yang akan datang.
Simak pencapaian kami pada 2020 dengan mengklik tautan ini.