menu bar
close-grey

Peremajaan demi masa depan yang lebih produktif

Posted: Nov 24, 2020 1 minute read SMART 1727 views

Peremajaan tanaman kelapa sawit yang sudah berusia tua merupakan prioritas di Indonesia. Pohon sawit tua mengalami penurunan produktivitas; dan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas guna memenuhi permintaan sawit tanpa menambah luas lahan, diperlukan peremajaan tanaman. Bagi perusahaan agribisnis besar seperti kami, peremajaan dilakukan secara rutin. Namun bagi petani kelapa sawit, hal itu bisa menjadi tantangan tersendiri karena berbagai hal, seperti hilangnya sumber pendapatan, kurangnya tenaga kerja, ketidakpastian prosesnya, dan sebagainya.

Perusahaan telah berada di garis depan dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). PSR menggantikan pohon kelapa sawit tua yang tidak produktif dengan bahan tanam baru yang dihasilkan dari praktik pertanian yang baik. Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup petani dan memastikan keberlanjutan sawit sebagai salah satu komoditas strategis bangsa.

Sejak November 2017, Perusahaan telah membantu 976 petani swadaya melakukan peremajaan tanaman di lahan seluas 2.647 hektar. Meski baru sebagian kecil dari target akhir, yaitu 200.000 hektar pada 2029, banyak pekerjaan yang telah dilakukan dalam menjalankan program ini.

Kami membentuk divisi khusus PSR untuk menjalankan program ini, dengan memberikan dukungan kepada petani mulai dari pemetaan lahan (karena lahan mereka sering tersebar dan ditanami komoditas selain kelapa sawit) hingga perencanaan jadwal. Salah satu hal mendasar yang dikerjakan tim PSR adalah memfasilitasi akses petani terhadap penyaluran dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dan lembaga keuangan seperti bank.

Foto-6-Pengukuran-Lahan-petani-peserta-PSR
Pengukuran lahan milik peserta PSR di Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Kami juga melakukan penilaian keberlanjutan komprehensif sebelum melibatkan petani kelapa sawit. Hal ini bertujuan memprioritaskan peremajaan tanaman untuk perkebunan yang memenuhi persyaratan ISPO/RSPO.

Terkadang, petani kelapa sawit atau masyarakat menolak kemitraan karena terbiasa mengelola perkebunan mereka sendiri. Petugas lapangan kami mengadakan serangkaian dialog dengan petani, tokoh masyarakat, tokoh agama dan adat, pemerintah daerah dan LSM, untuk mendengarkan mereka, mengidentifikasi dan mengatasi persoalan, serta mendapatkan persetujuan sebelum melanjutkan ke proses peremajaan.

Foto-2-Konsultasi-Publik
Sesi dialog untuk Desa Marga Sakti, Lubuk Pandan, dan Semeteh di Kabupaten Musi Rawas (foto diambil sebelum COVID-19).

Jika berjalan dengan baik, PSR dapat membawa banyak manfaat bagi petani kelapa sawit, lingkungan, dan bangsa. Sebagai pelaku utama industri minyak kelapa sawit Indonesia, Perusahaan akan terus memainkan peran utama dalam program ini untuk memberikan berbagai manfaat terkait bagi masyarakat.

Hingga November 2020, Perusahaan telah melaksanakan PSR untuk petani sawit di Sumatra Selatan, Jambi, dan Riau. Kunjungi halaman siaran pers ini untuk mengikuti perkembangan terbaru.

Tetap up-to-date dengan berita terbaru dengan berlangganan buletin bulanan kami di sini

fb twitter linkedin mail