menu bar
close-grey

Pemadam Kebakaran, Sang Pahlawan

Posted: Oct 20, 2015 1 minute read SMART 960 views

Sukri Tarigan, putra asli Medan, telah bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran bersama Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat PT Agro Lestari Mandiri (Kalimantan Barat) selama tiga tahun. Di usianya yang ke-50, Sukri tetap menjadi anggota tim yang berdedikasi.

Perjalanannya sebagai petugas pemadam kebakaran dimulai setelah menyaksikan kehancuran sisa kebakaran hutan, “Saya senang menjadi petugas pemadam kebakaran, karena saya bisa memadamkan api secepat mungkin. Kebakaran menyebabkan polusi udara berat dan kerugian yang sangat banyak.”

Keseharian Sukri dimulai dengan memberikan pengarahan pada tim ke perkebunan untuk memantau munculnya titik-titik api baru. Patroli berlangsung setiap hari, dari pagi hingga malam. Setiap tim yang berpatroli membawa perlengkapan pemadam kebakaran portable, karung basah dengan tiang kayu, dan ember. Beberapa anggota tim juga ditugaskan di menara pemantau kebakaran yang tersebar di tempat-tempat yang strategis dengan jangkauan pandang yang jauh. Patroli segera melaporkan ke pos kebakaran perkebunan jika terdeteksi api baru.

“24 jam pertama merupakan saat yang kritis, kami harus bertindak cepat.”

Tujuan utamanya adalah mengerahkan semua personil yang tersedia di perkebunan untuk bekerja sama dengan Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat agar memadamkan api dengan cepat. Setelah menerima kabar adanya api baru, Sukri mengerahkan timnya dalam waktu satu jam. Semua peralatan pemadam kebakaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, siap untuk dikerahkan. Tim bekerja memadamkan api secara bergantian sementara melakukan langkah-langkah keselamatan yang penting.

A Firefighter, A Hero

Menurut Sukri, kebakaran umumnya disebabkan oleh kelalaian: “Orang-orang membuang puntung rokok sembarangan saat berburu atau memanggang ikan, dan sebagian lainnya juga membuka lahan (dengan pembakaran).”

Memadamkan api adalah tugas yang menantang. Masalah utama yang dihadapi adalah kesulitan dan kecepatan mencapai lokasi kebakaran. Ini terutama terjadi pada kebakaran di lahan gambut, kebakaran di tengah hutan, atau kebakaran di areal perkebunan besar. Asap dan panasnya api juga menjadi masalah. Namun, Sukri dan rekan sesama pemadam kebakaran, beserta pakaian pelindung mereka, tetap semangat dalam menghadapi segala tantangan.

Setelah kebakaran berhasil dipadamkan, Sukri mengungkapkan perasaannya: “Lega, senang, tapi juga capek dan sedih.”

A Firefighter, A Hero

Pekerjaannya belum berakhir sampai disitu. Timnya harus terus memantau areal kebakaran untuk memastikan bahwa api telah benar-benar padam. Sukri lalu membuat laporan tentang daerah terdampak dan dugaan penyebab kebakaran sehingga dapat menyusun laporan pada polisi.

“(Saya bertanya dalam hati) Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana kita dapat memaksimalkan usaha, dan menemukan strategi untuk mencegah kebakaran terjadi lagi di masa depan.”

Memadamkan kebakaran adalah tugas yang menantang, sulit, dan berbahaya dan orang-orang yang berdedikasi seperti Sukri dan Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat sesungguhnya adalah pahlawan di sini.

Tetap up-to-date dengan berita terbaru dengan berlangganan buletin bulanan kami di sini

fb twitter linkedin mail