Yatimin, 48 tahun, Kalimantan Barat
“Saya sudah bertani seumur hidup saya. Tanah ini telah menghidupi masyarakat dan keluarga saya selama berpuluh-puluh tahun. Lima anak dan 11 cucu saya mendapatkan makanan yang berasal dari tanah ini dan saya memiliki tanggung jawab besar untuk memelihara tanah dan tanaman yang rawat agar dapat mencukupi kebutuhan hidup kami. Ini bukanlah tugas yang mudah karena kami tinggal di tengah hutan—ada hama dan penyakit yang dapat membunuh tanaman dan menghancurkan tanaman dan pertanian yang menjadi tulang punggung bagi masyarakat kami.
Dulu saya menggunakan pupuk kimia karena itulah satu-satunya bahan pertanian yang saya ketahui. Saya tidak percaya pada pertanian organik karena meskipun menggunakan pupuk kimia, saya akan menemukan ular di kebun saya. Tetapi saya berubah pikiran ketika melihat manfaat dari menggunakan pupuk organik.
Sinar Mas Agribusiness and Food datang ke desa saya dan menyelenggarakan lokakarya tentang bagaimana pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen serta menumbuhkan tanaman yang lebih sehat. Saat itu saya yakin biayanya akan mahal namun saya belajar bagaimana membuat pupuk sendiri di lokakarya tersebut. Yang perlu dilakukan adalah mencampur bubuk pupuk organik dengan kompos daun, kayu, pupuk kandang, serta limau sebagai pengganti dari asam. Saya terkejut ketika mengetahui bahwa pupuk ini jauh lebih murah dibanding pupuk kimia yang saya gunakan. Dan sampai hari ini, saya belum menjumpai seekor ularpun di kebun saya.

Saat ini saya menanam kunyit, jahe, moster, kacang polong, lada, kubis dan terong di kebun saya, yang saya jual ke berbagai desa dan kecamatan di Kalimantan Barat. Saya juga menanam tumbuh-tumbuhan sebagai pakan ternak saya.
Belajar bagaimana bertanam secara organik mengubah hidup saya—lokakarya tersebut mengubah cara saya berkebun dan memberi makan bagi keluarga dan masyarakat di desa ini. Dengan penghasilan tambahan, saya mampu mendukung dan melanjutkan pendidikan anak-anak saya.
Oleh sebab itu, saya ingin sebarkan apa yang telah saya ketahui. Saya mengajarkan petani-petani lainnya bagaimana memupuk dan menanam tanaman yang sehat. Sampai saat ini saya masih terus belajar dari pelatihan-pelatihan yang difasilitasi perusahaan dan kali ini tentang bagaimana membuat pestisida organik dan menggunakannya dengan benar.”
Yatimin berpartisipasi dalam program ‘Sekolah Lapangan’ Sinar Mas Agribusiness and Food, yang mengajarkan teknik pertanian terpadu kepada petani tradisional. Baca lebih lanjut tentang proyek percontohan di sini.
Klik disini untuk mengetahui lebih banyak kisah istimewa di balik kehidupan sehari-hari dari mereka yang menghasilkan karya luar biasa dan mengubah industri kelapa sawit.