Bayangkan Anda sedang bersantai menikmati sarapan roti panggang alpukat pada hari Minggu pagi yang cerah, atau sekadar mengudap camilan kacang almond di siang hari. Terdengar menyenangkan untuk mengawali hari, tapi tahukah Anda terdapat nutrisi utama untuk kulit yang cerah, jantung yang kuat, dan sistem kekebalan tubuh yang kuat di balik kacang almond dan alpukat tersebut?
Nutrisi ampuh itu adalah Vitamin E, nutrisi dengan manfaat antioksidan dan berbagai manfaat kesehatan lainnya. Baca selengkapnya artikel ini untuk memahami lebih lanjut keajaiban Vitamin E, sekaligus mengetahui sumber makanan yang optimal dari nutrisi penting ini, memahami manfaatnya untuk kesehatan, dan peran utamanya dalam mendukung kebutuhan nutrisi global.
Apa itu Vitamin E? Mengapa Vitamin E diperlukan dalam makanan yang kita konsumsi?
Vitamin E adalah vitamin larut dalam lemak yang penting bagi fungsi tubuh. Vitamin E sebenarnya merupakan sekelompok senyawa, yaitu tokoferol dan tokotrienol, dengan alfa-tokoferol sebagai bentuk yang paling aktif secara biologis pada manusia.
Vitamin E dikenal dengan sifat antioksidannya yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif dan dapat merusak struktur sel serta DNA, sehingga berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Vitamin E juga membantu mengatur respons kekebalan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
Tahukah Anda?
Vitamin E disimpan dalam cadangan lemak tubuh dan digunakan sesuai kebutuhan untuk melawan radikal bebas yang tidak stabil, sehingga memperpanjang usia sel dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebagai antioksidan, cara kerja Vitamin E adalah memberikan salah satu dari banyak elektronnya pada radikal bebas, yang umumnya kekurangan elektron. Dengan demikian, Vitamin E menstabilkan radikal bebas sebelum menyebabkan dampak oksidatif di tubuh kita.
Zat ini juga bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin E dapat membantu memperbaiki kulit, mengurangi peradangan, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi UV dan pencemar lingkungan. Banyak produk perawatan kulit mengandung Vitamin E karena manfaat potensialnya dalam menyehatkan kulit.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Vitamin E dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung dengan mencegah oksidasi kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL) yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Di samping itu, Vitamin E dapat menurunkan risiko degenerasi makula karena usia dan katarak, dua gangguan mata yang umum. Sifat antioksidannya dapat membantu melindungi mata dari kerusakan oksidatif.
Berapa banyak Vitamin E yang saya perlukan?
Kebutuhan harian Vitamin E bervariasi sesuai usia, dan asupan harian yang disarankan umumnya seperti tercantum di bawah ini, dalam satuan miligram (mg).
Tahap Usia | Jumlah yang Disarankan |
---|---|
Bayi sampai usia 6 bulan | 4 mg |
Bayi usia 7-12 bulan | 5 mg |
Balita usia 1-3 tahun | 6 mg |
Anak-anak usia 4-8 tahun | 7 mg |
Anak-anak usia 9-13 tahun | 11 mg |
Remaja usia 14-18 tahun | 15 mg |
Dewasa | 15 mg |
Remaja dan wanita hamil | 15 mg |
Remaja dan wanita menyusui | 19 mg |
Rekomendasi asupan harian Vitamin E menurut usia1
Apa sumber Vitamin E terbaik?
Vitamin E dapat ditemukan pada berbagai macam makanan. Berikut beberapa makanan umum sumber Vitamin E:
1. Kacang-kacangan dan Biji-bijian
Almond, hazelnut, biji bunga matahari, dan kacang tanah kaya akan Vitamin E. Mentega almond dan mentega biji bunga matahari juga merupakan sumber Vitamin E yang baik.
2. Minyak Nabati
Minyak biji gandum, minyak bunga matahari, minyak zaitun, dan minyak kelapa sawit mengandung banyak Vitamin E. Minyak-minyak ini sering digunakan untuk memasak dan membuat saus salad.
Tahukah Anda?
Sumber terbaik dari semua nutrisi penting, termasuk Vitamin E, adalah whole food (makanan utuh/alami). Vitamin E dalam kadar tinggi ditemukan pada makanan berlemak, seperti minyak hasil pengepresan, kacang-kacangan, dan ikan, dan dalam kadar sedang pada buah-buahan seperti mangga dan alpukat.
Walau konsumsi suplemen cukup aman dan efektif, asupan Vitamin E dari sumber makanan adalah pilihan terbaik.
3. Sayuran Berdaun Hijau
Bayam, kangkung, dan lobak hijau adalah contoh sayuran berdaun hijau yang mengandung Vitamin E. Sayuran ini memang memiliki kandungan Vitamin E yang tidak seberapa tinggi dibanding beberapa sumber lain, namun dapat bermanfaat sebagai asupan harian.
4. Buah-buahan
Kendati buah-buahan mungkin tidak memiliki kandungan Vitamin E sebanyak kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati, sejumlah buah tertentu, seperti alpukat, mangga, dan beri, mengandung Vitamin E sekalipun kadarnya relatif kecil dibandingkan sumber lainnya.
5. Gandum Utuh
Makanan seperti roti gandum, beras merah, dan quinoa memiliki sedikit kandungan Vitamin E.
Apakah perlu mengonsumsi suplemen sebagai asupan Vitamin E harian?
Pada umumnya, kita tidak perlu mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan asupan Vitamin E harian. Vitamin E merupakan nutrisi yang bisa diperoleh dari berbagai jenis sumber makanan, dan pola makan seimbang umumnya dapat memberikan asupan yang cukup bagi kebanyakan orang.
Mengonsumsi beragam makanan tidak hanya memastikan Anda dapat memperoleh asupan Vitamin E yang cukup, tetapi juga menyediakan nutrisi penting lain yang bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Bergantung pada makanan utuh alami (whole food) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dapat mendorong pola makan yang seimbang dan sehat, sementara suplemen idealnya digunakan untuk mengisi kesenjangan nutrisi tertentu dengan bimbingan ahli kesehatan profesional.
Walaupun kebanyakan orang dapat memenuhi kebutuhan Vitamin E melalui makanan, ada beberapa pengecualian. Individu dengan kondisi medis tertentu, masalah malabsorsi, atau pembatasan makanan tertentu dapat berisiko mengalami kekurangan Vitamin E dan mungkin membutuhkan suplemen dengan bimbingan ahli kesehatan profesional.
Minyak kelapa sawit: Sumber yang kaya Vitamin E untuk nutrisi global
Dalam mempertimbangkan sumber Vitamin E yang dapat diandalkan, minyak kelapa sawit menjadi pilihan nutrisi yang berharga. Berasal dari buah pohon sawit, minyak kelapa sawit memiliki beragam senyawa Vitamin E, seperti tokoferol dan tokotrienol. Sebanyak 70 persen dari Vitamin E pada minyak kelapa sawit berbentuk tokotrienol, yaitu jenis Vitamin E yang memiliki sifat anti-inflamasi serta antioksidan yang sebanding atau bahkan melebihi tokoferol.
Minyak kelapa sawit mentah atau belum diolah memiliki kandungan 60-100 miligram Vitamin E per 100 gram. Bahkan setelah proses rafinasi, sekitar 50-65 persen kandungan Vitamin E masih bertahan, lebih tinggi daripada jumlah yang ditemukan dalam minyak nabati olahan lainnya.
Dengan segala manfaatnya bagi kesehatan, kekebalan tubuh, dan pencegahan penyakit, Vitamin E memiliki peran yang sangat penting dalam nutrisi global. Selain keunggulan sifatnya sebagai antioksidan, Vitamin E penting bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak. Manfaatnya dalam perkembangan neurologis dan fungsi kekebalan tubuh menjadikannya nutrisi yang penting bagi pertumbuhan. Di wilayah yang mengalami masalah malnutrisi, penting untuk memastikan bahwa anak-anak memperoleh asupan Vitamin E yang cukup bagi kesehatan dan potensi masa depan mereka.
Lanjutkan membaca infografis berikut untuk mengetahui lebih detail arti penting Vitamin E dalam nutrisi global.
Dengan banyaknya manfaat kesehatan dari kandungan Vitamin E di dalamnya, minyak kelapa sawit memiliki, dan akan terus memiliki, peran besar dalam pembuatan produk bernutrisi yang lebih sehat.
———–
Kami mendukung pola makan global yang lebih sehat dengan mengembangkan produk makanan baru yang inovatif bagi pelanggan di industri makanan. Hasilnya? Produk makanan yang lebih bergizi bagi konsumen. Kunjungi halaman Inovasi Makanan & Nutrisi untuk mengetahui lebih lanjut.
Ingin menyesuaikan produk bagi lini produksi makanan Anda? Pelajari kemampuan Litbang (R&D) kami di tautan ini.
———–
1 Informasi diambil dari:
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminE-Consumer/