menu bar
close-grey

Upaya penelitian dan pengembangan untuk melindungi kesehatan konsumen

Posted: Feb 16, 2017 2 minute read Dr Paul Wassell 2617 views

Sejak lama, perusahaan telah melakukan penelitian untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan praktik agronomi di perkebunan kami. Selain itu, Perusahaan juga melakukan penelitian tentang peningkatan kualitas produk olahan seperti minyak goreng dan lemak khusus laurat. Upaya penelitian dan pengembangan (R&D) ini sangat penting seiring upaya perusahaan untuk mengatasi sejumlah kekhawatiran mengenai minyak sawit olahan terkait kesehatan. Perusahaan juga mencari cara lain untuk membuat kegiatan usahanya lebih berkelanjutan, misalnya dengan cara meminimalkan penggunaan kemasan. Berikut tinjauan mengenai beberapa bidang penting yang menjadi saat ini menjadi fokus Perusahaan dalam kegiatan R&D-nya.

R&D untuk menghilangkan asam lemak trans

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran dan kepedulian konsumen terhadap asam lemak trans yang dikaitkan dengan penyakit jantung semakin meningkat. Asam lemak ini dihasilkan melalui proses yang disebut hidrogenasi. Departemen R&D kami telah memformulasikan kembali banyak produk perusahaan agar dapat menghilangkan asam lemak trans, tanpa mengorbankan mutu produk.

Dalam beberapa kasus, pengembangan alternatif bebas lemak trans telah memungkinkan Perusahaan untuk mengurangi lemak jenuh secara keseluruhan. Perusahaan terus menggali berbagai teknik untuk mengurangi asam lemak jenuh dengan mengkaji persyaratan teknis dari suatu formula dalam produk makanan tertentu. Perusahaan juga mencari cara untuk menghilangkan atau meminimalkan bahan tambahan (Nomor E) atau beralih ke alternatif yang alami.

Upaya ini di tempuh dengan terus membuat margarin, shortening, dan lemak khusus laurat yang diproduksi perusahaan menjadi lebih sehat bagi konsumen.

R&D membuat produk yang lebih sehat bagi konsumen
R&D membuat produk yang lebih sehat bagi konsumen

R&D terkait masalah kesehatan

Sejak tahun 2011, telah berkembang kesadaran tentang zat baru yang diidentifikasi dan dikenal sebagai 2- dan 3-MCPD dan ester. Tahun lalu, European Food Standards Authority atau “EFSA” menerbitkan laporan yang memperingatkan tentang dampak kesehatan ko-kontaminan yang terbentuk selama proses pengolahan dan rafinasi semua minyak nabati, dan secara khusus mengidentifikasi 3-MCPD sebagai zat yang perlu mendapat perhatian.

Ko-kontaminan ini dikenal sebagai 2-monochloropropane-1,3-diol dan 3-monochloropropane-1, 2-diol serta ester Glycidol/Glycidyl (GE), dan terbentuk dalam produksi dan pengolahan makanan pada suhu tinggi. Selama penyulingan minyak kelapa sawit, zat ini dapat terbentuk pada tahap deodorisasi. Tahap pengolahan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak diinginkan guna memenuhi persyaratan mutu dan keselamatan pelanggan.

Beberapa departemen termasuk didalamnya departemen Operations, Quality Management, dan R&D telah bekerja sama untuk memahami bagaimana zat ini terbentuk dan cara meminimalkannya. Ada kemungkinan bahwa zat ini telah menjadi bagian dari pola makan manusia sejak manusia mulai mengonsumsi makanan yang dimasak.

Perusahaan terus menerapkan beberapa strategi mitigasi untuk mengurangi 2- dan 3-MCPD dan ester-ester GE. Bersama produsen makanan terkemuka tingkat global, Perusahaan menggunakan metode identifikasi baru yang telah disetujui secara internasional untuk menguji zat ini. Pada saat yang sama, Perusahaan terus aktif melakukan upaya penerapan dan pengujian teknologi mitigasi yang baru dan efektif. Meskipun rumit, Perusahaan memanfaatkan sejumlah strategi produksi dan proses untuk mencegah atau mengurangi pembentukan zat ini.

Kemasan berkelanjutan

R&D juga telah memberikan dampak cukup signifikan pada berkurangnya pemakaian kemasan dan membuat pengangkutan produk menjadi lebih ramah lingkungan. Perusahaan telah melakukan hal ini dengan mengurangi ketebalan bahan atau berat bahan kemasan guna memaksimalkan ruang saat pemuatan ke dalam kontainer. Hal ini telah berhasil mengurangi biaya, konsumsi energi, dan emisi karbon.

Hal itu juga telah membantu mengurangi hampir 300 ton sampah kemasan plastik pada tahun 2016. Kini Perusahaan tengah menjajaki pembenahan lebih lanjut pada desain kemasan untuk meningkatkan kapasitas muat kontainer hingga 20%.

Hal tersebut di atas baru sebagian dari upaya terkini yang ditempuh R&D Perusahaan di samping penelitian yang sedang dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak sawit di perkebunan – yang semuanya akan semakin mendekatkan Perusahaan pada tujuan produksi minyak kelapa sawit yang bertanggung jawab.

Tetap up-to-date dengan berita terbaru dengan berlangganan buletin bulanan kami di sini

fb twitter linkedin mail