Jakarta, 21 Agustus 2019 – Tahun 2018 menjadi catatan penting bagi Sinar Mas Agribusiness and Food atas capaian lanjutan yang diraih perusahaan pada bidang kunci seperti kemamputelusuran dan transformasi rantai pasok, pendekatan bentang alam untuk konservasi hutan dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Sejak mencatat 100% Kemamputelusuran hingga ke Perkebunan (Traceability to the Plantation/TTP) untuk pabrik kelapa sawit (PKS) miliknya sendiri pada tahun 2017, Perusahaan telah bekerja sama dengan pemasok pihak ketiga dalam rangka memajukan TTP untuk PKS pemasok. Pada akhir 2018, lebih dari 50 pemasok telah melaporkan pencapaian TTP secara penuh. Bila digabung dengan PKS milik perusahaan, hal ini berarti lebih dari 60% rantai pasok kelapa sawit perusahaan telah sepenuhnya dapat ditelusuri hingga ke tempat asal buah sawit.
Komitmen perusahaan terhadap kemaputelusuran akan terus berlanjut. Pada 2019, Perusahaan membantu para pemasok menjadi produsen minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui kegiatan lokakarya “Ksatria Sawit”. Perusahaan mengumpulkan berbagai pemasok seperti dealer dan pabrik untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan. Kegiatan tersebut dilaksanakan beberapa provinsi di tanah air seperti Riau, Lampung, Sumater Utara, Aceh, Jambi dan Bangka.
Upaya kemamputelusuran ini telah membuahkan kerja sama lebih erat dan keterlibatan peran bersama dengan pemasok pihak ketiga perusahaan, yang sangat penting artinya dalam mewujudkan transformasi rantai pasok. Hasil dari kerja sama yang erat bersama para pemasok ini telah menunjukkan hasil nyata dalam mendukung pelestarian kawasan hutan seluas 65.000 hektar oleh para pemasok.
“Kemamputelusuran memegang kunci dalam upaya Perusahaan yang lebih luas untuk membantu pemasok menuju arah yang lebih baik. Melalui pelibatan peran yang lebih mendalam, kami mendukung dan melatih pemasok untuk meningkatkan dan menerapkan praktik-praktik yang lebih baik. Ini membantu Perusahaan mengurangi risiko rantai pasok sekaligus membuat industri sawit lebih tangguh sekaligus bertanggung jawab,” ungkap Agus Purnomo, Managing Director SSSE, Sinar Mas Agribusiness and Food.
Sinar Mas Agribusiness and Food juga mencatatakan sejumlah kemajuan pada upaya perencanaan konservasi bersama masyarakat. Hingga saat ini, lebih dari 20 desa telah ambil bagian dalam Perencanaan Konservasi Partisipatif dengan 13 desa di antaranya berkomitmen untuk melindungi kawasan hutan seluas lebih dari 7.000 hektar. Ini di luar upaya pelestarian perusahaan untuk kawasan konservasi seluas 72.000 hektar, yang kurang lebih setara dengan luas wilayah Singapura.
Untuk mengantisipasi ancaman KARHUTLA (Kebakaran Hutan dan Lahan), perusahaan berkolaborasi dengan masyarakat melalui Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Program ini memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya KARHUTLA, melakukan konservasi hutan dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan Pertanian Ekologis Terpadu (PET). Hingga saat ini sebanyak 32 desa yang tersebar di Jambi, Kalbar, Kalteng Riau dan Bangka telah bergabung dalam program tersebut.
Inisiatif perusahaan dalam konservasi hutan, pelestarian keanekaragaman hayati, peningkatan produktivitas, dan transformasi rantai pasok ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs). Secara khusus, Sinar Mas Agribusiness and Food mendukung target yang ditetapkan dalam SDG 2, 12, dan 15.
=====Selesai=====
Tentang Sinar Mas Agribusiness and Food
Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di bawah Golden Agri-Resources (GAR) adalah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka dengan total luas areal tanam di Indonesia mencapai lebih dari 498.395 hektar (termasuk kebun milik petani swadaya) per tanggal 31 Desember 2018. Perusahaan memiliki operasi terpadu yang memproduksi bahan pangan yang berbahan baku minyak nabati.
Sinar Mas Agribusiness and Food fokus pada produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Di Indonesia, kegiatan utamanya meliputi budidaya dan pemanenan pohon kelapa sawit; pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit; penyulingan CPO menjadi produk dengan nilai tambah seperti minyak goreng, margarin, shortening dan biodiesel; serta perdagangan produk kelapa sawit ke seluruh dunia. Perusahaan juga beroperasi di Tiongkok dan India dengan memiliki pelabuhan, pabrik penghancur biji sawit, memproduksi berbagai produk minyak nabati olahan, serta produk makanan lainnya seperti mie.
Didirikan pada tahun 1996, GAR tercatat di Bursa Efek Singapura pada tahun 1999 dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 2,4 miliar per tanggal 31 Desember 2018. Perusahaan investasi Flambo International Limited saat ini merupakan pemegang saham terbesar GAR, dengan kepemilikan saham sebesar 50,35 persen. GAR memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk PT SMART Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi
Tim Media Sinar Mas Agribusiness and Food
Beni Wijaya
[email protected] | +62 815 134 133 09