Terjadinya pandemi COVID-19 telah mendorong banyak orang kembali mempertimbangkan kebiasaan gaya hidup mereka, hingga mereka lebih memperhatikan aspek kesehatan. Kini sejumlah besar orang telah beralih ke cara hidup lebih sehat dengan mengubah kebiasaan makan mereka. Salah satu dari banyak cara untuk mengkonsumsi makanan lebih sehat adalah beralih ke diet nabati.
Apa itu pola makan nabati?

Meskipun istilah ini sering disalahartikan sebagai vegetarian atau vegan, terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya. Pola makan nabati mengutamakan makanan yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dan sedikit daging atau makanan dari hewan. Oleh karena itu, konsumen tidak perlu dengan ketat menghindari produk yang dihasilkan dari hewan seperti daging, unggas, ataupun susu sehingga hal ini membuat penerimaan masyarakat lebih besar. Bahan makanan yang umum dikonsumsi dalam pola makan ini adalah sayuran, serelia utuh (whole grain), kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan.
Apa saja manfaatnya?
Diet nabati dikenal kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang menyediakan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh. Makanan nabati juga rendah kolesterol, kalori, dan lemak jenuh sehingga dapat menurunkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kondisi kesehatan lain.
Pola makan ini juga kaya karbohidrat dan kandungan air. Hal tersebut memungkinkan konsumen merasa lebih kenyang di antara waktu makan sehingga mengurangi peluang mengkonsumsi cemilan dalam masa tersebut. Pada akhirnya, ini akan mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat ngemil, sehingga kondisi kesehatan umum seseorang pun meningkat. Ini merupakan salah satu alasan di balik meningkatnya popularitas pola makan nabati.
Beralih ke diet nabati juga dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim serta mengurangi gas rumah kaca (GRK) yang dilepaskan dalam proses produksi makanan. Untuk semua pecinta lingkungan di luar sana, mengadopsi pola makanan nabati dapat memberikan kontribusi pribadi dalam membantu memerangi perubahan iklim.
Kita juga dapat membawa hal ini ke tingkat lebih tinggi dengan memeriksa proses produksi pada produk nabati. Dengan memastikan aspek keberlanjutan proses produksi, hal itu menjamin bahwa kita tidak memberikan dampak negatif terhadap perubahan iklim melalui dukungan yang tak semestinya pada produk yang dihasilkan secara tidak berkelanjutan. Sebagai produsen minyak kelapa sawit—bahan nabati—terkemuka, Sinar Mas Agribusiness and Food berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim dengan menurunkan emisi GRK. Produk minyak kelapa sawit Perusahaan diproduksi dengan metode yang akan mengurangi kontribusi terhadap GRK.
Bagaimana memulainya?
Bagi yang kurang yakin mengenai cara memulainya, langkah pertama dapat diambil dengan mengganti bahan makanan yang kita gunakan untuk memasak atau konsumsi, misalnya cukup dengan memakai margarin daripada mentega. Perusahaan memproduksi margarin berbahan dasar kelapa sawit yang terbukti berkelanjutan dan lebih sehat dibanding mentega. Dilihat dari proses produksinya, margarin berbahan dasar kelapa sawit menghasilkan emisi GRK lebih rendah dibanding mentega yang berbahan dasar hewani—sehingga menjadikan margarin sebagai bahan makanan yang diproduksi secara lebih berkelanjutan. Dengan rasa yang tidak jauh berbeda, margarin mengandung lemak jenuh relatif lebih rendah dibandingkan mentega sehingga mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke akibat kolesterol tinggi.

Konsumen juga dapat beralih dari minyak hewani ke minyak kelapa sawit dalam masakan sehari-hari. Dikenal sebagai minyak bebas lemak trans alami, minyak kelapa sawit memiliki banyak manfaat—misalnya, sebagai sumber Vitamin A dan E—yang manfaatnya lebih besar daripada jenis minyak lainnya. Lemak trans terbukti berbahaya karena meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Dengan perubahan kecil ini, makanan yang kita masak akan lebih sehat dan ramah lingkungan.
Selain untuk memasak dan menggoreng, minyak kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti dressing dan dip seperti mayones atau saus salad lainnya. Ada juga sejumlah resep yang menggunakan minyak kelapa sawit untuk membuat minyak bearoma yang mengandung senyawa aktif dari tanaman herbal (infusion) dengan rosemary dan bawang putih, cabai, atau buah jeruk yang patut dicoba.

Selain itu, memperkenalkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan bahan nabati lain juga baik untuk meningkatkan keanekaragaman makanan yang dimasak, yang juga akan meningkatkan variasi asupan gizi sekaligus menjadikan makanan lebih lezat.
Dengan begitu banyak manfaat dari berbagai aspek, makanan dan pola makan nabati adalah sesuatu yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan cara hidup kita. Jadi, mengapa tidak kita mengikuti tren dalam membudayakan pola makan lebih sehat mulai hari ini juga?
Pelajari aneka produk minyak nabati, roti, dan lemak spesial Sinar Mas Agribusiness and Food yang serbaguna dan bermutu tinggi di tautan ini.
Ingin menyesuaikan produk dengan lini produksi makanan Anda? Pelajari kapasitas yang dimiliki R&D kami di sini.