- Penjualan Perseroan naik 2% pada kuartal pertama tahun 2020 dan EBITDA mencapai Rp 502 miliar
- Kinerja Perseroan pada kuartal pertama tahun 2020 dipengaruhi oleh penurunan produksi produk sawit dan kenaikan harga bahan baku
Jakarta, 15 Juli 2020 – Pemegang saham PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (”SMART” atau ”Perseroan”) hari ini menyetujui dan mensahkan Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Persetujuan tersebut dikukuhkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (”RUPST”) Perseroan hari ini.
Pada saat yang sama, pemegang saham Perseroan menyetujui untuk tidak melakukan pembagian dividen final untuk tahun buku 2019. Hal ini diputuskan dengan mempertimbangkan kondisi saat ini di mana terdapat ketidakpastian kondisi ekonomi dunia di tengah pandemi global COVID-19, sehingga Perseroan perlu menerapkan prinsip kehati-hatian terutama untuk menjamin likuiditas Perseroan dalam rangka mengedepankan tanggung jawab kepada para pemegang saham Perseroan, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
RUPST juga telah menyetujui susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru untuk masa jabatan 2020-2025 sebagai berikut:
Direktur Utama | : Jo Daud Dharsono |
Wakil Direktur Utama | : Jimmy Pramono |
Wakil Direktur Utama | : Irwan Tirtariyadi |
Direktur | : Franciscus Costan |
Direktur | : DR. ING. Gianto Widjaja |
Direktur | : D. Agus Purnomo |
Direktur | : Yovianes Mahar |
Komisaris Utama | : Franky Oesman Widjaja |
Komisaris Utama | : Muktar Widjaja |
Wakil Komisaris Utama | : Rafael Buhay Concepcion, Jr. |
Komisaris | : Ir. Lukmono Sutarto |
Komisaris Independen | : Prof. DR. Teddy Pawitra |
Komisaris Independen | : Prof. DR. Susiyati B. Hirawan |
Komisaris Independen | : Ardhayadi SE., MA |
Pada hari ini, SMART juga menyelenggarakan paparan publik yang membahas mengenai kinerja Perseroan untuk kuartal pertama tahun 2020. Per 31 Maret 2020, luas area tertanam Perseroan adalah sebesar 137.300 hektar, terdiri dari 106.000 hektar area inti dan 31.300 hektar area plasma. Dari total area tertanam tersebut, 132.000 hektar merupakan area menghasilkan dan 5.300 hektar merupakan area belum menghasilkan.
Selama kuartal pertama tahun 2020, Perseroan memanen 596 ribu ton tandan buah segar (TBS), lebih rendah 4% dibandingkan panen kuartal pertama tahun 2019 disebabkan oleh kondisi musim kemarau pada tahun lalu dan program peremajaan kembali yang sedang berlangsung.
TBS tersebut diolah lebih lanjut di 16 pabrik kelapa sawit dengan jumlah kapasitas 4,35 juta ton per tahun. Perseroan memproduksi minyak sawit (“CPO”) dan inti sawit (“PK”) masing-masing sebesar 136 ribu ton dan 36 ribu ton pada kuartal yang sama. Tingkat ekstraksi minyak sawit adalah 21,4% sedangkan tingkat ekstraksi inti sawit mencapai 5,7%.
Penjualan bersih SMART pada kuartal I 2020 meningkat 2% mencapai Rp 9,62 triliun terutama karena kenaikan harga jual rata-rata selama periode berjalan, yang sebagian diimbangi oleh penurunan kuantitas penjualan. Laba usaha dan EBITDA mengalami penurunan menjadi masing-masing Rp 127 miliar dan Rp 502 miliar, terutama dipengaruhi oleh kenaikan beban penjualan dengan adanya pajak dan pungutan ekspor yang mulai dipungut kembali sejak awal 2020 serta kenaikan harga bahan baku. Perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp 1,41 triliun yang disebabkan oleh rugi selisih kurs sebesar Rp 1,96 triliun dibandingkan laba selisih kurs sebesar Rp 195 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Rugi selisih kurs ini sebagian besar belum terealisasi yang timbul dari translasi pinjaman berdenominasi Dolar AS ke Rupiah.
Mengenai prospek industri, Bapak Jimmy Pramono, Wakil Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary Perseroan, menyampaikan: ”Dalam pandangan kami, harga pasar CPO terlindungi dari penurunan harga minyak mentah didukung oleh kegunaannya sebagai bahan pangan pokok. Meskipun demikian, fluktuasi harga akan tetap terjadi, terutama di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Harga CPO saat ini didukung oleh terbatasnya produksi tahun ini akibat kekeringan pada tahun lalu. Kami berpendapat harga CPO akan tetap kuat terutama di saat pandemi berakhir nanti. Fundamental minyak sawit dalam jangka panjang tetap baik sebagai minyak sayur yang paling banyak dikonsumsi didukung kegunaannya yang beragam dan biaya produksi yang rendah.”
Pandemi yang terjadi kali ini telah menunjukkan pentingnya ketahanan dan rantai pasok pangan. Komunitas yang terpencil, seperti di mana SMART beroperasi, sangat rentan terhadap gangguan semacam ini. Program Mata Pencaharian Alternatif yang Perseroan galakkan telah berperan penting dalam menjamin tersedianya berbagai sumber pangan yang cukup bagi masyarakat setempat di sekitar kebun. Hingga saat ini, program tersebut telah membantu lebih dari 40 komunitas di Indonesia melalui perbaikan praktik perkebunan dan mendorong kegiatan bercocok tanam mulai dari sayuran organik hingga kopi.
SMART juga berkomitmen memenuhi kebutuhan alat pelindung diri bagi para karyawan dan masyarakat setempat di sekitar lokasi operasionalnya selama pandemi ini. SMART bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk meringankan masalah pandemi COVID-19 dengan berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Yayasan Tzu Chi Indonesia.
~ selesai ~
Tentang PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (“SMART”)
SMART adalah salah satu perusahaan produsen barang konsumen berbasis kelapa sawit yang terkemuka di Indonesia dengan pengelolaan perkebunan seluas 137.300 hektar (termasuk perkebunan plasma) per 31 Maret 2020. Perusahaan memiliki operasi yang terintegrasi yang berfokus pada produksi minyak makan dan lemak nabati dari kelapa sawit.
Didirikan pada tahun 1962, SMART tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1992. SMART merupakan anak perusahaan dari Golden Agri-Resources Ltd (”GAR”), salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka di dunia yang tercatat di Bursa Singapura.
SMART berfokus pada produksi minyak sawit yang berkelanjutan. Kegiatan usaha utama mencakup pembudidayaan dan pemanenan tanaman kelapa sawit, pemrosesan tandan buah segar menjadi minyak kelapa sawit mentah (”CPO”) dan inti sawit, pemrosesan CPO menjadi produk industri dan konsumen seperti minyak goreng, margarin, shortening, biodiesel, dan oleokimia, serta perdagangan produk berbasis kelapa sawit ke seluruh dunia.
Selain memproduksi minyak curah dan industrial, produk rafinasi SMART juga dipasarkan dengan beberapa merek seperti Filma dan Kunci Mas. Produk bermerek SMART dikenal dengan kualitasnya yang tinggi serta menguasai pangsa pasar yang signifikan di segmen pasarnya masing-masing di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Tim Media Sinar Mas Agribusiness and Food
Beni Wijaya
[email protected]