Margarin dan mentega – kedua bahan makanan ini sering digunakan dengan cara yang sama; untuk dioleskan di atas roti, menggoreng telur, membuat panekuk, membuat kue, dll. Tetapi, tahukah Anda perbedaan di antara keduanya? Jika Anda gemar memasak atau bekerja di industri makanan, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan perbedaannya. Namun, bagi konsumen awam, mungkin sulit untuk membedakannya; khususnya bagi orang Indonesia seperti saya, karena kita lebih sering menggunakan minyak goreng daripada margarin atau mentega.

Perbedaan yang paling jelas adalah margarin berbahan dasar lemak nabati dan sering dikonsumsi oleh para vegan, vegetarian, mereka yang sulit mencerna laktosa, dan mereka yang ingin beralih ke pola makan berbahan dasar tanaman. Mari kita pelajari sejumlah perbedaan di antara margarin dan mentega pada tabel di bawah ini.
Mentega |
Margarin |
|
Bahan dasar | Lemak hewani; biasanya terbuat dari susu sapi, kambing, domba atau kerbau | Lemak nabati; biasanya terbuat dari ekstrak minyak sawit, biji rapa, biji bunga matahari, kanola, alpukat |
Warna | Kuning pucat | Kuning terang |
Tekstur | Lebih lunak dan mudah mencair. Harus disimpan di lemari pendingin | Lebih stabil pada suhu ruang Tidak perlu disimpan di lemari pendingin |
Wangi dan rasa | Kuat, seperti krim | Ringan. Namun, margarin serbaguna dan dapat menyerap rasa dengan baik. Rasa dapat dibuat persis seperti mentega |
Total kandungan lemak (jenuh) | Sekitar 60% | Lebih rendah dari mentega, mulai dari 10-50% tergantung pada tipe bahan baku tanaman yang digunakan, aplikasi makanan tertentu, dan kandungan air |
Penggunaan umum | Bahan dasar pembuatan kue, roti, pastry, dan banyak lagi | Sama dengan mentega. Juga bisa digunakan untuk menggoreng dan menumis. Sering kali menjadi bahan makanan alternatif bagi vegan, vegetarian, atau mereka yang sulit mencerna laktosa. |
Sebagai seseorang yang cinta masak, saya tak memungkiri bahwa untuk beberapa jenis masakan, penggunaan mentega akan menghasilkan makanan yang lebih kaya rasa dibandingkan menggunakan margarin. Bagi saya, mentega adalah bahan dasar yang cocok untuk makanan manis seperti cake, kue kering, roti, dan pastry yang lembut dan empuk, karena saya menginginkan hasil yang lebih kaya rasa dan nikmat. Sedangkan untuk makanan yang asin gurih seperti telur goreng, nasi goreng, atau sosis goreng, margarin adalah sahabat terbaik saya. Akan tetapi, karena mentega mengandung lemak jenuh tiga kali lipat dibandingkan margarin, kita tetap harus berhati-hati dalam memilih asupan agar terhindar dari meningkatnya kolesterol jahat dalam tubuh kita.

Pola konsumsi di dunia
Penduduk di negara-negara Eropa cenderung mengkonsumsi lebih banyak mentega, terutama karena dipengaruhi oleh jenis masakan mereka sehari-hari. Contoh makanan dari hasil gaya masak penduduk Prancis yang sering menggunakan mentega adalah croissants, chicken cordon bleu, dan quiches. Tak heran negara ini dikenal sebagai negara yang mengkonsumsi mentega terbanyak di dunia. Prancis juga dikenal sebagai negara penghasil beberapa jenis mentega terbaik dunia.
Dibandingkan mentega, harga margarin lebih murah sehingga lebih banyak digunakan dalam produksi makanan berkelas industri. Margarin menjadi pilihan dalam produksi makanan karena dapat menghasilkan makanan berkualitas dengan biaya lebih murah. Keuntungan lainnya adalah margarin dapat dikonsumsi oleh vegetarian dan proses produksinya lebih ramah lingkungan, yang menjadikan pemakaian margarin oleh produsen makanan menjadi langkah menguntungkan dalam berbagai aspek.
Margarin sangat populer dalam: 1) produksi berkelas industri dan 2) negara berkembang sebagai bahan makanan pengganti mentega. Inilah alasan mengapa Amerika Serikat menduduki peringkat tertinggi dalam konsumsi margarin karena ketergantungannya terhadap makanan cepat saji. Pakistan dan India menduduki peringkat berikutnya, dengan faktor pendorong yaitu harga yang terjangkau dan tingginya tingkat populasi vegetarian (karena faktor agama).
Selain itu permintaan pasar akan margarin di Tiongkok saat ini juga meningkat. Angka konsumsi margarin sebesar 1,06 juta ton pada 2016 naik menjadi 1,5 juta ton pada 2017. Peningkatan konsumsi margarin ini bisa dikaitkan dengan meningkatnya jumlah orang yang menganut ‘gaya hidup makanan cepat saji’ di berbagai kota besar.
Masing-masing negara memiliki bahan baku populer yang berbeda dalam pembuatan margarin. Hal ini seringkali bergantung pada jenis tanaman apa yang dibudidayakan di wilayah tersebut. Di negara seperti India, Indonesia, dan Malaysia, margarin yang terbuat dari minyak kelapa sawit adalah jenis yang paling populer. Di Eropa, bahan utamanya adalah minyak zaitun atau biji rapa atau bunga matahari, dan di Amerika Serikat adalah minyak kedelai.
Sinar Mas Agribusiness and Food memproduksi margarin berbasis minyak sawit baik untuk produksi makanan berskala industri – memasok margarin ke toko roti serta produsen makanan lainnya – maupun untuk konsumen yang memasak di rumah setiap hari. Produk margarin kami, Filma dan Palmboom, telah memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia selama puluhan tahun, dan membantu konsumen menyiapkan makanan yang lezat, bergizi, dan berkualitas tinggi agar dapat dinikmati semua orang. Semua proses produksi kami dilakukan secara bertanggung jawab. Simak lebih lanjut rangkaian produk minyak sawit kami di sini.

Saat ini manfaat kesehatan yang terkandung dalam margarin juga berperan penting dalam menentukan permintaan produk di tengah konsumen yang semakin sadar akan kesehatan. Kami akan membahas hal tersebut dalam serial postingan blog berikutnya.
Jadi, jika suatu saat Anda berada di supermarket dan mempertimbangkan akan membeli margarin atau mentega, semoga tulisan ini dapat membantu Anda menentukan pilihan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk informasi selengkapnya tentang minyak sawit, nutrisi, dan makanan, dapat Anda baca di sini.