Kelapa sawit diakui secara luas sebagai salah satu tanaman budidaya terpenting di dunia. Kami memproduksi produk alami yang bernilai; yang memenuhi permintaan global dan mengungguli pesaing kami dalam hasil per hektar. Ini berarti bahwa kami memerlukan lebih sedikit lahan untuk dapat memberikan hasil yang sama dengan tiga tanaman produsen minyak utama lainnya: kedelai, kanola, dan bunga matahari. Sebagai sebuah industri, kami melakukan pengelolaan untuk berbagai jenis produksi, baik untuk komersial maupun skala kecil, dan ini berarti bahwa keuntungan dapat dibagi secara merata. Industri kami telah memperkaya jutaan orang dan membantu membangun perekonomian negara-negara di seluruh dunia. Produksi kelapa sawit merupakan mata pencaharian bagi sekitar 1,5 juta petani kecil di Indonesia, yang menguasai sekitar 40% produksi kelapa sawit Indonesia di 4,2 juta hektar lahan. Kelapa sawit digunakan dalam kebutuhan sehari-hari dan memiliki peran yang sangat positif berperan dalam masyarakat.
Namun, kepopuleran kelapa sawit memiliki konsekuensi yang harus dihadapi. Modal awal rendah yang mempermudah petani untuk mendirikan bisnis juga dapat menjadi tantangan dalam hal kemamputelusuran. Permintaan terhadap produksi kelapa sawit mengakibatkan deforestasi yang terus berlangsung hingga saat ini. Pembukaan lahan untuk produksi kelapa sawit juga berkontribusi pada krisis kabut asap di Asia Tenggara pada tahun 2015. Walaupun kurang dari 0,5% lahan perkebunan kami yang terbakar, dan kami yakin bahwa tidak ada produsen kelapa sawit yang bertanggung jawab yang membenarkan pembakaran lahan, namun dengan begitu banyak cara menembus pasar dan pembeli, kami para pelaku industri harus mencari cara-cara baru untuk mendorong perilaku yang lebih bertanggung jawab dan mengatasi penyebab kebakaran.
RSPO sangat membantu dalam menentukan norma-norma kelapa sawit yang berkelanjutan. Meskipun demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Sebagai contoh, RSPO berharap dapat memberikan sertifikasi untuk sekitar 11,64 juta ton produk tahun ini, atau sekitar 20% dari total global. Namun, pada bulan Oktober tahun ini, kurang dari 5 juta ton sawit bersertifikasi terjual, dan kurang dari 2 juta dari jumlah tersebut terpisah atau dalam neraca massa. Kelapa sawit murah yang diproduksi massal serta berasal dari sumber yang tidak berkelanjutan akan merusak lingkungan, ekosistem, dan kehidupan petani perorangan. Produksi berkelanjutan memang akan membutuhkan biaya, namun nilai yang dapat diberikan bagi lingkungan tidak dapat dibandingkan. Inilah sebabnya mengapa minyak kelapa sawit berkelanjutan yang bersertifikat harus digalakkan dalam industri ini serta diterima oleh merek-merek, pedagang, dan konsumen yang memanfaatkan produk kami.
PT SMART menjadi yang terdepan dalam merintis pendekatan baru pada tahun 2011 dengan Kebijakan Konservasi Hutan, dengan berkomitmen nol deforestasi. Sejak, itu perusahaan-perusahaan lain mengikuti jejak kami dengan menandatangani Indonesian Palm Oil Pledge (IPOP). Dalam menghadapi tantangan, kami tidak meninggalkan kemajuan namun meningkatkan pendekatan dan membuktikan bahwa produksi berkelanjutan memiliki manfaat yang lebih luas.
Sebagai yang terdepan dalam industri, kami telah meluncurkan Kebijakan Sosial & Lingkungan Hidup GAR komitmen secara luas yang telah dikembangkan melalui konsultasi dengan LSM terkemuka dan mencerminkan tantangan serta pengalaman selama 5 tahun dalam mendorong perubahan yang berkelanjutan di Indonesia.
Pada intinya, kebijakan ini merupakan pendekatan baru bagi operasi kami, yang lebih berfokus pada dampak operasi terhadap masyarakat sekitar kami, serta memastikan bahwa petani plasma menerima manfaat yang sama. Kami akan terus melindungi kawasan konservasi karena hal ini bersifat kebaikan sosial dan memiliki manfaat langsung untuk bisnis kami. Namun kami menyadari bahwa ini dapat dilakukan jika masyarakat juga diuntungkan. Artinya, lebih banyak petani kelapa sawit kecil yang akan bergabung dalam rantai pasokan kami, yang berarti akan ada konsultasi dan pelibatan masyarakat yang lebih dalam untuk perlindungan hutan alami. Sebagai bagian dari upaya ini, kami bekerja sama dengan masyarakat setempat di Kalimantan Barat untuk merehabilitasi 2.300 hektar lahan gambut yang rusak.
Ini juga berarti siap bahwa kami siap terlibat dengan tantangan yang lebih luas yang dihadapi industri kami. Dalam hal ini, Indonesia membutuhkan solusi terhadap tantangan genting mengenai pertumbuhan ekonomi, perubahan iklim, menipisnya hutan, dan kebakaran hutan. Kami yakin bahwa industri kelapa sawit dapat memberikan solusi yang membantu Indonesia mengurangi kerusakan lahan, dengan meningkatkan hasil dan mengembangkan alternatif yang tepat untuk pembukaan lahan.
Sehubung dengan hasil produksi, PT SMART berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan tahun ini kami menargetkan rata-rata 5,8 ton per hektar, peningkatan sebesar 12% dari hasil tahun 2010. Pada tahun 2014 perkebunan kami berhasil mencapai 5,04 ton sementara para petani swadaya kami berhasil menghasilkan 4,75 ton. Bandingkan ini dengan rata-rata 1,5-2 ton yang dicapai oleh petani swadaya di luar rantai pasokan kami. Lingkup potensi peningkatan yang besar melalui ilmu pengetahuan, pelatihan, peralatan dan berbagi keahlian merupakan hal nyata. Melihat ke depan, ketika lahan menjadi langka dan dampak perubahan iklim semakin nyata, semakin penting memberikan hasil yang lebih baik secara berkelanjutan.
Dalam hal pilihan, hal ini mengenai menciptakan peran yang lebih besar bagi masyarakat setempat dan memandang secara kritis terhadap pengeluaran dari kegiatan/program tanggung jawab sosial: apakah sesuai target, apakah efektif, apakah hanya ini yang dapat kita lakukan? Bagi PT SMART, ini berarti bekerja sama dengan anggota IPOP lainnya untuk menyasar masyarakat di sekitar konsesi kami. Dengan mendukung mata pencaharian alternatif, kami dapat membantu masyarakat setempat menghindari pembakaran dalam praktik pertanian mereka. Kami mencari upaya untuk membantu petani swadaya meningkatkan mata pencaharian mereka secara berkelanjutan dengan inisiatif penanaman kembali, pembiayaan inovatif dan perjanjian pembelian jangka panjang, penyediaan bibit yang lebih baik, dan berbagi praktik terbaik untuk pertanian produktif.
PT SMART dan para produsen yang bertanggung jawab lainnya tidak dapat menyelesaikan semua tantangan ini seorang diri. Kami memerlukan para pelanggan yang membawa merek untuk melakukan tindakan terhadap dalam rantai pasokan mereka, konsumen untuk mendukung usaha kami dengan menuntut kelapa sawit berkelanjutan, LSM untuk mendukung kemajuan industri, dan pemerintah untuk memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang tepat. Dengan memperluas manfaat bisnis kami dan dengan berbagi keahlian, kami dapat menunjukkan bahwa metode produksi kelapa sawit berkelanjutan tidak hanya penting dalam melindungi lingkungan, tetapi juga dalam memenuhi permintaan konsumen dan mendorong pembangunan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat setempat dan negara secara keseluruhan.