Kalimantan Tengah, 20 Desember 2019 – Sebanyak enam orangutan yaitu empat jantan dan dua betina dilepasliarkan ke habitat alaminya di Kalimantan Tengah. Pelepasliaran ini menandai kesuksesan kolaborasi terbaru antara Sinar Mas Agribusiness and Food dan Orangutan Foundation International (OFI).
Keenam orangutan tersebut sebelumnya telah dipersiapkan untuk dilepasliarkan ke habitat asli mereka melalui program rehabilitasi yang diinisiasi oleh OFI. Program ini berfokus pada rehabilitasi dan pelepasan orangutan yang dilahirkan liar namun tertawan dari kehidupan aslinya.
Beberapa orangutan yang dilepasliarkan merupakan individu-individu yang diselamatkan BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Pangkalanbun (Kalimantan Tengah), sementara yang lainnya diserahkan kepada OFI dari penduduk maupun pelaku industri.
Pada 16 Desember, dua jantan, Junai dan Rambo, serta dua betina, Ismi dan Indian, telah dilepasliarkan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat. Dua jantan lainnya dilepaskan di hutan Kabupaten Seruyan pada 17 Desember.
“Selama hampir satu dekade, perusahaan telah menerapkan berbagai kebijakan untuk melindungi kawasan-kawasan hutan yang vital serta spesies langka yang bergantung pada habitatnya tersebut. Orangutan merupakan simbol hutan Indonesia yang telah diakui secara global. Melalui program ‘Friends of The Orangutan’ bersama OFI, kami berkomitmen untuk terus aktif berkontribusi mengembalikan orangutan ke habitatnya alaminya,” ujar Agus Purnomo, Managing Director Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement, Sinar Mas Agribusiness and Food.
Sebelum dilepasliarkan, keenam orangutan ini telah direhabilitasi dalam program yang dikelola oleh OFI di Pangkalanbun (ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat). Program rehabilitasi yang dilakukan mencakup pengenalan kembali hewan ke habitat alaminya, serta bagaimana mengajarkan mereka berbagai keterampilan untuk bertahan hidup di alam liar.
Setiap orangutan yang dilepaskan ke habitatnya akan dinilai berdasarkan kesiapan fisik dan psikologisnya. Terkadang prosesnya dapat memakan waktu lama, karena hewan-hewan ini harus menyesuaikan diri kembali dengan kehidupan hutan. Dokter hewan dan staf OFI akan memantau dan mengamati masingmasing hewan dengan cermat untuk memastikan kesiapan Orangutan sebelum dilepasliarkan.
Agus menambahkan, “Kerjasama kami dengan OFI dimulai tahun 2011. Sejak saat itu, kami telah mendukung berbagai penyelamatan, rehabilitasi dan pelepasan dengan total 116 Orangutan hingga saat ini. Keenam individu ini yang dilepasliarkan merupakan fase kedua dari total 60 individu orangutan yang dilepasliarkan bersama OFI hingga 2021. Pada 2018, kami juga sudah melepasliarkan 10 orangutan di Kalimantan Tengah.”
Selain mengembalikan hewan ke alam liar, Sinar Mas Agribusiness and Food dan OFI juga memberikan pendidikan konservasi dan pelatihan kepada karyawan perusahaan, masyarakat dan siswa sekolah di desadesa sekitar area perkebunan. Tujuannya adalah untuk mengurangi konflik yang terjadi antara manusia dengan orangutan yang menyebabkan orangutan harus dievakuasi.
Perusahaan juga menerapkan Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR (KLSG) yang mewajibkan perlindungan terhadap area-area hutan sebagai Nilai Konservasai Tinggi (NKT) serta Stok Karbon Tinggi (SKT) yang merupakan habitat utama spesies-spesies langka, terancam, atau hampir punah seperti orangutan. Selanjutnya, perusahaan juga menerapkan kebijakan nihil toleransi (Zero Tolerance Policy) yang menentang berbagai perburuan, lewat berbagai masukan yang dikembangkan bersama OFI dan pihak lainnya.
—Selesai—
Tentang Sinar Mas Agribusiness and Food
Di Indonesia, Golden Agri-Resources (GAR) dan unit usahanya yang bergerak pada bisnis kelapa sawit dikenal dengan menggunakan merek korporat Sinar Mas Agribusiness and Food. Diluar Indonesia, sebagaian besar dari unit usaha Perusahaan, beroperasi dibawah merek korporat GAR.
Dalam mendeskripsikan keseluruhan bisnis GAR di Indonesia, maka merek korporat Sinar Mas Agribusiness and Food digunakan.
Sinar Mas Agribusiness and Food adalah salah satu bisnis perkebunan kelapa sawit terkemuka dengan total luas areal tanam di Indonesia mencapai lebih dari 500,202 hektar (termasuk kebun milik petani swadaya) per tanggal 31 March 2019. Perusahaan memiliki operasi terpadu yang memproduksi bahan pangan yang berbahan baku minyak nabati.
Sinar Mas Agribusiness and Food fokus pada produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Di Indonesia, kegiatan utamanya meliputi budidaya dan pemanenan pohon kelapa sawit; pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit; penyulingan CPO menjadi produk dengan nilai tambah seperti minyak goreng, margarin, shortening dan biodiesel; serta perdagangan produk kelapa sawit ke seluruh dunia. Perusahaan juga beroperasi di Tiongkok dan India dengan memiliki pelabuhan, pabrik penghancur biji sawit, memproduksi berbagai produk minyak nabati olahan, serta produk makanan lainnya seperti mie.
Didirikan pada tahun 1996, GAR tercatat di Bursa Efek Singapura pada tahun 1999 dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 2,6 miliar per tanggal 31 Maret 2019. Perusahaan investasi Flambo International Limited saat ini merupakan pemegang saham terbesar GAR, dengan kepemilikan saham sebesar 50,35 persen. GAR memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk PT SMART Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992.
For more information, please contact:
Sinar Mas Agribusiness and Food media team
Beni Wijaya
[email protected] | +62 815 134 133 09