Program Desa Siaga Api merupakan bagian bagian dari rangkaian kegiatan Golden Agri Resources (GAR) dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dalam kegiatan tersebut, perusahaan melakukan berbagai bentuk pendekatan yang dilakukan secara langsung di lapangan dengan bekerjasama dengan masyarakat setempat.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak langsung dan bahaya kesehatan yang timbul dari karhutla dan kabut asap, PT SMART Tbk., anak perusahaan kami, memperluas jangkuan sosialisasi program Desa Siaga Api dengan meningkatkan kesadaran masyarakat di desa-desa, sehingga diharapkan masyarakat secara sukarela akan ikut mengambil bagian dalam program Desa Siaga Api, dimana program tersebut menargetkan kelompok masyarakat yang paling rentan seperti perempuan, anak-anak dan orang tua.
Sohriah, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di salah satu desa di Ketapang, Kalimantan Barat menyambut baik program kesadaran pencegahan karhutla tersebut mengingat betapa mengerikannya kabut asap yang terjadi di tahun 2015, “Saat itu, semuanya susah. Pandangan buram, nafaspun sesak, dan transportasi juga terhambat. Itu merupakan saat-saat yang sulit bagi kami semua,” tuturnya
Sebagai bagian dari kegiatan sosialisasi ke masyarakat, tim karyawan kami mengunjungi 22 sekolah di Ketapang, dan menjalankan program edukasi yang menekankan pada beberapa aspek seperti manfaat hutan, penyebab kerusakan hutan, dampak kebakaran hutan, dan langkah-langkah sederhana dalam mencegah kebakaran hutan kepada anak-anak sekolah dan masyarakat umum, serta mengingatkan semua lapisan masyarakat tentang bahaya yang dapat timbul dari kebakaran yang tidak disengaja.


Sohriah percaya kaum pria di desa dapat berbuat lebih banyak untuk menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka dalam hal melindungi lingkungan dan menanggulangi karhutla. Secara khusus, ia menekankan mengenai kecerobohan-kecerobohan yang dilakukan sehingga menimbulkan kebakaran hutan, seperti membuang puntung rokok yang menyala pada tanaman kering dan mudah terbakar, serta kegiatan memasak di ladang yang tidak diawasi ataupun dipadamkan dengan baik.
Program kesadaran masyarakat ini juga digunakan untuk menyoroti pentingnya metode pembukaan lahan tanpa membakar. “Tujuan kami dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hal-hal ini adalah untuk melindungi lingkungan. Kepada anak-anak didik, kami menekankan bahaya dan kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan” ujar Bobo, Kepala Sekolah Dasar Eka Tjipta. Ia berharap dengan memahami dampak negatif dari kebakaran hutan, masyarakat dapat memahami bahwa metode tradisional seperti buka lahan dengan bakar perlu segera ditinggalkan.
Menanggulangi akar masalah kebakaran hutan adalah sesuatu hal yang kompleks dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, namun melalui program Desa Siaga Api, GAR telah mulai bekerja-sama dalam berbagai macam tahapan dengan masyarakat dengan harapan akan membawa perubahan yang nyata di lapangan.